Bisnis.com, SOLO - Kemunculan Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) menjadi polemik di tengah adanya demonstrasi mahasiswa di Gedung DPR.
Partai ini dibentuk karena adanya perpecahan hingga mengakibatkan dua kubu muncul dalam kepengurusan BEM Nusantara.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, pun turut memberikan tanggapan mengenai terbentuknya partai ini.
Ia menyesalkan terbentuknya PMI yang memakai nama mahasiswa. Pasalnya menurutnya, mahasiswa merupakan gelar yang datang secara sementara. Sehingga menggunakan nama mahasiswa untuk partai dirasa tidak tepat.
"Dan dia (gelar mahasiswa) juga datang kepada satu peristiwa yang sementara sifatnya, lalu pergi setelah selesai," ujar Fahri Hamzah dikutip dari Tempo, Senin (25/4/2022).
Fahri menerangkan, mahasiswa datang membawa suara hati rakyat dan menyuarakan kebenaran tanpa beban. Setelah menyuarakan aspirasi masyarakat, mahasiswa bisa pergi tanpa beban juga.
Baca Juga
"Itu sebabnya mengorganisirnya dalam partai politik yang permanen adalah kesalahan yang bertentangan dengan khitah (garis besar perjuangan) dan sejarahnya, ya," ujar Fahri.
Partai Mahasiswa Indonesia termasuk ke dalam data partai politik yang diserahkan Kementerian Hukum dan HAM kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam data tersebut, kepengurusan partai per 21 Januari 2022 tertera nama Eko Pratama sebagai Ketua Umum, Mohammad Al Hafiz sebagai Sekertaris Jenderal dan Muhammad Akmal Mauludin sebagai Bendahara Umum.
Ketua Mahkamah tertera bernama Teguh Setiawan, dan anggota mahkamah terdiri dari Davistha A. serta Rican. Partai ini memegang nomor Keputusan Menteri Hukum dan HAM M.HH-6.AH.11.01 Tahun 2022 pada 21 Januari 2022.
Partai itu berada pada urutan ke 69 dalam daftar partai politi Kemenkumham. Termuat juga lambang partai dan alamat di Jalan Duren Tiga Raya Nomor 19D Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan dengan kode pos 12760. Kemenkumham menyatakan bahwa Partai Mahasiswa Indonesia disebut sebagai perubahan dari Partai Kristen Indonesia 1945 atau Parkindo 45 yang sudah terbentuk sejak tahun 2000 namun tak pernah sekali pun lolos dalam verifikasi untuk menjadi peserta pemilu.