Bisnis.com, SOLO — Mudik atau pulang ke kampung halaman saat momen Lebaran atau Idulfitri tiba telah menjadi sebuah tradisi tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Namun, sebetulnya sudah sejak kapan aktivitas tersebut berlangsung? Bagaimana asal mula atau sejarah mudik Lebaran di Indonesia ini?
Dikutip dari laman Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Timur, mudik berasal dari kata udik, yang berarti ujung.
“Jadi orang desa dianggap udik gitu, jadi kita kembali kepada ujung, sehingga kalau kita pulang kampung dikatakan mudik atau ‘menuju ke udik’,” ungkap Guru Besar FIB Universitas Airlangga, Prof. Purnawan Basundoro.
Purnawan lalu mengatakan, mudik di Indonesia telah ada sejak masyarakat Indonesia memulai urbanisasi. Mereka berduyun-duyun menuju ke kota untuk mencari pekerjaan.
Oleh karena urbanisasi ini pula, masyarakat pun merasa rindu dengan kampung halamannya.
Baca Juga
“Ini [urbanisasi] mungkin setelah kemerdekaan, setelah banyak orang mencari pekerjaan di kota. Mungkin tahun 1960-1970-an di mana Kota Jakarta mulai didatangi orang dari berbagai desa,” ucap dia.
Namun jauh sebelum itu, mudik ternyata juga sudah dikenal sejak era Kerajaan Majapahit. Dikutip dari lamam Universitas Jember, pada zaman dahulu, area kekuasaan Kerajaan Majapahit begitu luas--hingga Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.
Nah, untuk menjaga wilayah kekuasaannya yang luas itu sang raja pun menempatkan para pejabat di berbagai daerah.
Lalu, pada suatu saat, mereka pulang untuk menghadap raja dan mengunjungi kampung halaman. Ternyata, hal ini juga dilakukan oleh Kerajaan Mataram Islam, di mana mereka pulang secara khusus ketika Idulfitri datang.
Dari cerita sejarah mudik di Indonesia di atas, Universitas Jember menyebut istilah mudik sendiri sudah dikenal di Tanah Air sejak 1970-an.
-----
Berita ini telah tayang di Solopos.com dengan judul "Jadi Tradisi Saat Lebaran, Ini Sejarah Awal Mula Mudik di Indonesia"