Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-58: Rusia Sembunyikan Kejahatan Perang di Mariupol

Berikut rangkuman peristiwa perang Rusia vs Ukraina hari ke-58. Ukraina tuding Rusia coba sembunyikan kejahatan perang di kota Mariupol.
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Anggota pasukan pro-Rusia melakukan penggeledahan di sebuah rumah selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Perang Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-58 sejak awal invasi. Walikota Mariupol mengatakan bahwa saat ini Rusia berupaya menyembunyikan bukti kejahatan perang dengan melakukan penguburan mayat warga sipil.

Sementara itu, di Pelabuhan Mariupol masih terjadi baku tembak antara pasukan Rusia dan ribuan tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal.

Disisi lain, saat ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia menolak usulan dalam gencatan senjata saat paskah. Menurutnya, alasan Rusia menolak hal itu karena Ukraina meminta dengan tidak tulus dan mencurigai usulan ini agar Ukraina dapat banyak waktu untuk mempersenjatai diri.

Berikut rangkuman peristiwa Rusia vs Ukraina hari ke-58 yang dirangkum The Guardian pada Jum’at (22/4/2022).

Rangkuman Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-58

Ukraina Dilanda Krisis Ekonomi

Presiden Zelensky mengatakan kepada para pemimpin Bank Dunia dan IMF bahwa Ukraina akan membutuhkan ratusan miliar dolar untuk bisa pulih dari perang. Setidaknya, Ukraina membutuhkan US$7 miliar setiap bulan untuk menjaga keuangan agar tetap bertahan di tengah kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh Rusia. Presiden Bank Dunia, David Malpass mengatakan kerusakan fisik infrastruktur Ukraina telah mencapai US$60 miliar.

Ukraina Pastikan Rusia Bertanggung Jawab Atas Kejahatan Perang

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova telah mengkonfirmasi para ahli kejahatan perang untuk membantu Ukraina mengungkap kesalahan Rusia.

Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan pihaknya juga telah melakukan kontak dengan jaksa Ukraina dan membantu pelestarian dan pengumpulan bukti kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.

Upaya Evakuasi Warga di Mariupol Terus Dilakukan

Wakil Perdana Menteri Ukraina telah meminta maaf kepada penduduk Mariupol atas upaya evakuasinya yang gagal dari kota pelabuhan yang saat ini sedang terkepung. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang tidak akan menyerah dan saat ini diperkirakan sekitar 100.000 orang terjebak di kota tersebut.

Pertemuan Amerika Serikat dengan Jerman

Menteri Pertahanan AS akan menjadi tuan rumah untuk pembicaraan pertahanan yang berfokus pada Ukraina dengan sekutu di Jerman minggu depan. Pejabat Pentagon memastikan Lloyd Austin akan bertemu sekutu pada 26 April di Pangkalan Udara Ramstein di barat daya Jerman.

Pentagon juga mengkonfirmasi drone 'Ghost' yang baru diluncurkan dan merupakan bagian dari paket senjata terbaru Amerika untuk Ukraina .

Serangan Balik Rusia atas Sanksi AS dan Kanada

Rusia telah memberlakukan larangan perjalanan pada wakil presiden AS Kamala Harris dan kepala Facebook Mark Zuckerberg serta beberapa orang Amerika dan Kanada yang terkemuka sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan atas Ukraina.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pembatasan perjalanan pada 29 orang Amerika dan 61 warga Kanada termasuk pejabat pertahanan, pemimpin bisnis dan jurnalis dari kedua negara dan berlaku tanpa batas waktu.

Pelatihan Darurat Pasukan Ukraina di Inggris dan Polandia

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengungkapkan saat ini tentara Ukraina sedang berlatih di Inggris. Hal merupakan upaya untuk memperkuat Ukraina dengan mempelajari cara menggunakan 120 kendaraan lapis baja Inggris sebelum kembali bersama mereka untuk berperang melawan Rusia.

Pasukan Inggris juga melatih rekan-rekan Ukraina di Polandia tentang cara menggunakan rudal anti-pesawat, kata perdana menteri.

Zelensky Larang Warga Mariupol Tinggalkan Wilayahnya

Sekitar 120.000 warga sipil dilarang meninggalkan Mariupol sebagai perintah Presiden Zelensky. Tiga bus sekolah yang penuh dengan orang-orang dari Mariupol tiba di Zaporizhzhia hari ini setelah melintasi wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-58: Rusia Sembunyikan Kejahatan Perang di Mariupol

Kondisi Peninggalan Perang di Kyiv

1.020 mayat warga sipil sedang disimpan di kamar mayat sekitaran Kyiv setelah pasukan Rusia ditarik. Wakil perdana menteri Ukraina, Olga Stefanishyna mengatakan hal itu setelah polisi mengatakan mereka menemukan sembilan warga sipil di kota Borodyanka yang dikubur di kuburan komunal dan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.

Estonia Tuding Rusia Melakukan “Genosida”

Parlemen Estonia dan Latvia telah mengakui tindakan Rusia di Ukraina sebagai "genosida". Dalam sebuah pernyataan, parlemen Estonia mengatakan pasukan Rusia di wilayah Ukraina sudah melakukan tindakan genosida terhadap penduduk sipil termasuk pembunuhan, penghilangan paksa, deportasi, pemenjaraan, penyiksaan, pemerkosaan dan penodaan mayat.

Dukungan Militer AS Ke Ukraina Senilai US$800 Juta

Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan memberikan paket bantuan militer senilai US$800 juta ke Ukraina untuk meningkatkan kemampuan Ukraina untuk berperang di timur, di wilayah Donbas.
Pengiriman senjata baru AS akan mencakup 72 howitzer dan kendaraan penariknya bersama dengan 144.000 peluru artileri dan lebih dari 120 drone yang disesuaikan untuk kebutuhan Ukraina. Biden juga mengumumkan bahwa AS akan menerima hingga 100.000 pengungsi Ukraina di bawah program baru .

Rusia Gunakan Senjata Terlarang

Pasukan Rusia telah menggunakan sejumlah senjata yang dilarang di seluruh dunia, senjata itu telah menewaskan ratusan warga sipil di wilayah Ukraina, Kyiv.

Bukti yang dikumpulkan selama kunjungan ke Bucha, Hostomel dan Borodianka menunjukkan bahwa pasukan Rusia telah menggunakan munisi tandan, bom tandan dan bom terarah yang sangat kuat di daerah berpenduduk dan setidaknya telah menghancurkan delapan bangunan sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper