Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarah Good Friday, Jumat Agung Mengenang Kematian Yesus Kristus dan Kasih Karunia Allah

Good Friday atau Jumat Agung menjadi tanda adanya murka Allah dan belas kasihan bertemu di kayu salib. Simak sejarahnya!
Sejumlah pemuda menggelar drama Jalan Salib Hidup yang mengisahkan penderitaan Yesus Kristus, di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur/Antara
Sejumlah pemuda menggelar drama Jalan Salib Hidup yang mengisahkan penderitaan Yesus Kristus, di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Umat Kristen merayakan Good Friday atau Jumat Agung yakni Yesus Kristus rela menderita dan mati dengan disalib sebagai pengorbanan terakhir untuk dosa-dosa manusia.

Sejak Yesus mati disalibkan, maka umat Kristen telah menyatakan salib dan kebangkitan Yesus sebagai titik balik yang menentukan bagi semua ciptaan. Paulus menganggap bahwa Yesus mati karena dosa-dosa manusia, dikuburkan, dan dibangkitkan pada hari ketiga, semuanya sesuai dengan apa yang telah dijanjikan Allah selama ini dalam Kitab Suci (1 Korintus 15:3).

Jumat Agung adalah peristiwa gelap, suram, sebab memperingati penderitaan dan kematian Yesus Kristus di Kalvari.

Dalam bahasa Inggris, sebenarnya Good Friday adalah hari yang baik. Namun, ini masih menjadi perdebatan beberapa pihak. Sebab, Jumat Agung adalah momentum mengenang penderitaan dan kematian Yesus, yang mengerikan dan menandai puncak dramatis dari rencana Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa.

Yohanes 3:16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Roma 6:5

Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

1 Petrus 2:24

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Jumat Agung menjadi tanda adanya murka Allah dan belas kasih-Nya bertemu di kayu salib. Itu sebabnya Jumat Agung begitu gelap dan sangat baik.

Kematian Yesus Kristus di kayu salib menggenapi Injil dalam Alkitab. Sebab, upah dosa adalah maut, sehingga Yesus Kristus rela disalibkan untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya.

Umat Kristen percaya bahwa kematian Yesus Kristus pada jumat Agung menjadi tanda kasih karunia Allah untuk menyediakan keselamatan bagi umat yang percaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper