Bisnis.com, JAKARTA- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) kembali menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022).
Mereka sebelumnya telah melakukan aksi serupa pada 1 April silam. Tujuan aksi itu adalah menolak tegas penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan tiga periode.
Namun, BEM UI dan AMI belum mendapatkan jawaban terkait penundaan tersebut dari Presiden Joko Widodo hingga saat ini. Menurut mereka pernyataan yang muncul dari berbagai pihak, baik Presiden maupun Menteri, hanya muncul secata implisit dan terkesan tanpa adanya makna.
"Aksi yang dihadiri beberapa perwakilan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) ini merupakan aksi simbolik, simbol perlawanan. Inilah simbol kekecewaan terhadap Ppmerintah dari masyarakat karena tidak diperhatikan kesejahteraannya oleh Pemerintah ndonesia," kata Ketua BEM UI, Bayu Satria dalam orasinya, di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022).
Dalam orasinya, Bayu Satria juga menyoroti terkait kekuasaan yang kini telah dikuasai oleh oligarki. Dia menilai pemerintahan hanya menguntungkan kelompok elit dan tidak memperhatikan rakyat kecil.
Dia juga menyebutkan politik alternatif perlu digaungkan untuk melawan oligarki saat ini. "Simbol politik alternatif kepada negara kita yang sudah kekurangan politik alternatif. Salah satu cara untuk melawan politik oligarki dengan politik alternatif," katanya.
BEM UI dan AMI pun mengaku akan kembali melakukan aksi bila Presiden Joko Widodo belum memberikan pernyataan tegasnya. Mereka akan kembali menggelar aksi massa yang puncaknya digelar pada 21 April mendatang.
Mereka juga mengaku akan melakukan langkah-langkah strategis dengan mengadakan aksi simbolik, konferensi pers, dan penyebaran propaganda.