Bisnis.com, JAKARTA - Ramadan memiliki sejumlah amalan sunnah yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya. Di balik anjuran makan sahur sendiri terdapat sejumlah hikmah.
Berikut adalah empat hikmah makan sahur dikutip dari laman nu.or.id, Kamis (7/4/2022.
1. Wujud kasih sayang
Salah satu tujuan makan sahur adalah untuk menambah stamina tubuh bagi orang yang berpuasa saat menjalani aktivitas pada pagi harinya. Ini merupakan wujud kasih sayang agama Islam pada pemeluknya.
Bayangkan, jika orang puasa tidak sahur sementara dia memiliki aktivitas berat pada siang harinya, terlebih jika jarang berpuasa sunnah, pasti tubuh akan terasa lemas.
2. Kesempatan beribadah
Waktu sahur adalah momen yang paling utama dalam beribadah. Harapannya, orang yang bangun untuk sahur juga bisa sekalian beribadah pada waktu mustajab ini.
Selain itu, orang sahur juga lebih berkesempatan melaksanakan salat subuh tepat waktu jika tidak tidur setelah makan, karena dia akan menunggu sampai adzan subuh berkumandang.
Baca Juga
Imam al-Bukhari sendiri dalam kitab Sahih-nya menuliskan satu bab khusus yang membahas tentang orang yang sahur dan tidak tidur sampai tiba waktu shalat subuh.
Al-Bukhari mendata sejumlah hadits nabi tentang anjuran tidak tidur setelah sahur sampai waktu subuh tiba.
3. Tidak dihisab
Setiap makanan yang dikonsumsi oleh manusia akan dihisab kelak di akhirat. Berbeda dengan makanan sahur yang salah satu keberkahannya adalah terbebas dari hisab.
“Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i)
4. Keistimewaan umat Islam
Makan sahur juga menjadi keistimewaan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Sebab, ibadah puasa tidak saja dilakukan oleh umat muslim, melainkan juga oleh Yahudi dan Nasrani, akan tetapi anjuran sahur hanya dimiliki oleh umat Islam.