Bisnis.com, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan bahwa wilayahnya sangat berkomitmen dan berpotensi untuk melakukan revolusi desa, salah satunya melalui digitalisasi.
Penyebabnya, Ridwan melanjutkan bahwa dalam hitungan tahun sebanyak 60 persen warga dunia akan memilih tinggal di kota. Hal tersebut dikutip melalui prediksi yang diberikan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
"Kalau tidak ada revolusi di desa, maka yang tinggal di kota bisa 90 persen dan desa ditinggalkan," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) di bawah naungannya terus mengupayakan untuk menghadirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang berkenan untuk memajukan desa.
"Saya laporkan juga di Jawa Barat, kami baru mewisuda 1.249 petani milenial. Orang-orang kota yang kami rayu kembali ke desa, kami bantu tanahnya, modalnya, jualnya, digitalnya, sehingga mereka punya slogan sekarang tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," tandasnya.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan kebutuhan infrastruktur digital juga kian mendesak untuk dihadirkan di pelosok-pelosok desa demi mendorong perekonomian secara merata.
Baca Juga
Menurut Emil, banyak perusahan provider seluler enggan untuk memasang menara telekomunikasi di desa-desa berpenduduk sedikit sehingga desa yang berpenduduk sedikit mengalami kesulitan internet.
"Nah, di Kemenkominfo itu ada institusi yang menggantikan perusahaan seluler namanya Bakti. Mungkin Bapak bisa dorong institusi di Kominfo ini untuk memasang infrastruktur dasar yaitu menara-menara telekomunikasi di titik di mana perusahaan seluler komersial tidak mau hadir karena tidak ada nilai bisnis," katanya.
Dia pun meyakini, jika seluruh desa dapat terhubung dengan internet maka perekonomian di desa tersebut juga akan turut terdorong, sebab dengan adanya internet di desa-desa, maka visi desa digital, desa industri, dan desa wisata akan dapat tercapai di Jawa Barat.
"Kami akan lari lebih jauh, lebih tinggi, lebih kencang mewujudkan visi Bapak muncul hadirnya desa wisata, desa industri, dan desa digital di Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.