Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kronologi China Eastern Airlines MU-5735 Dua Kali Turun Sebelum Menukik Vertikal dan Menabrak Gunung

Terbang di atas Wuzhou di China selatan, insiden pesawat China Eastern Airlines MU-5735 menabrak gunung dan terbakar terjadi pada Senin (21/3/2022) sekitar pukul 14.20.
Ilustrasi Pesawat China Eastern Arlines./Istimewa
Ilustrasi Pesawat China Eastern Arlines./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Terbang di atas Wuzhou di China selatan, insiden pesawat China Eastern Airlines MU-5735 menabrak gunung dan terbakar terjadi pada Senin (21/3/2022) sekitar pukul 14.20. Kurang dari satu jam sebelum pesawat dijadwalkan tiba di Guangzhou pada pukul 15.05 waktu setempat.

Dikutip dari news.com.au, Selasa (22/3/2022), FlightRadar24 telah mengumpulkan data dari komputer MU-5735 dan menunjukkan sensor pesawat sebelum kejadian. Setelah stabil terbang dalam posisi autopilot, pesawat turun tiba-tiba, sebelum kecepatan vertikal meningkat lagi, dan turun drastis untuk kedua kalinya.

Ini berkorelasi dengan ketinggian yang dilaporkan, bahwa pesawat pesawat turun dari ketinggian 29.100 kaki (8869 meter) ke 9075ft (2766 meter) dalam dua menit dan 15 detik. Pesawat sempat stabil selama 10 hingga 20 detik, sebelum jatuh lagi.

Selanjutnya, tidak ada lagi data yang terekam mulai pukul 14.22 WIB, saat pesawat tercatat sedang melakukan perjalanan di ketinggian 3225ft (982 meter).

Menganalisis data ini, penurunan tajam pesawat dan koreksi singkat telah membuat para ahli bingung. Berbicara kepada 9News, pakar penerbangan yang berbasis di NSW Neil Hansford berusaha menjelaskan bagaimana tindakan itu terjadi.

“Itu tidak mungkin, kecuali jika itu benar-benar bencana seperti sayap yang jatuh, karena itu jatuh dari langit seperti yang terjadi,” katanya.

“Ini langsung turun. Kemungkinan besar bisa disebabkan intervensi pilot atau tabrakan,” ujarnya.

Pilot Boeing 777 dan blogger penerbangan Juan Browne yakin kondisi lift trim jackscrew MU-5735 akan membantu penyelidik memahami mengapa pesawat terkunci dengan posisi menukik hampir vertikal.

Browne mengklaim bahkan jika pesawat terbang menukik, sayap pesawat harus mengangkatnya dari posisi ke bawah saat pesawat mengumpulkan kecepatan lebih. Dalam hal ini, data penerbangan dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat jatuh dari ketinggian 29.100 kaki (8869 meter) menjadi 3225ft (982 meter) dalam waktu kurang dari tiga menit.

“Benar-benar hanya ada satu hal yang bisa membuat pesawat berada dalam penurunan vertikal dan mempertahankannya di sana, dan itu adalah elevator atau trim stabilizer,” katanya kepada South China Morning Post.

Namun, Browne mengatakan pengaturan "trim" elevator pesawat mungkin telah terkunci pada posisi tertentu yang membuatnya tetap dalam posisi menukik.

“Jika Anda dapat menemukan di mana mur pada jackscrew berada, Anda bisa mendapatkan gambaran tentang kondisi trim pesawat yang terkena dampak,” tambahnya.

Penemuan kotak hitam pesawat, yang menyimpan aktivitas pilot pesawat, rekaman kokpit dan informasi penerbangan, juga dapat mengungkapkan lebih banyak petunjuk tentang apa yang menyebabkan kematian pesawat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper