Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah gelaran perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, selain Miguel Oliveira menjadi juara, MotoGP Mandalika 2022 ini dihebohkan dengan hadirnya seorang pawang hujan, yang didatangkan untuk bisa mengendalikan hujan dan panas dalam ajang MotoGp di Sirkuit Mandalika.
Namanya adalah Raden Rara Isti Wulandari.
Pawang hujan sendiri di Indonesia secara garis besar tidak menyalahi aturan, dan sah-sah saja karena mereka ditugaskan bukan hanya untuk memberhentikan hujan yang sudah turun, namun juga pawang hujan berusaha dan berdoa meminta pada Tuhan agar hujan tidak turun di lokasi yang akan digunakan untuk kepentingan tertentu.
Dikutip dari berbagai sumber bahwa pawang hujan membutuhkan bio-energi untuk memindahkan awan. Tidak harus berada di tempat, dari jarak jauh saja cukup.
Bio-energi yang dimaksud oleh adalah menggunakan tenaga dalam untuk memanipulasi cuaca. Kemampuan ini disebut dengan telekinesis alias memindahkan sesuatu melalui pikiran
Namun, tetap saja survei tempat harus dilakukan. Khususnya, ke arah manakah angin bertiup, secara umum teori kerja pawang hujan cukup masuk akal. Seperti mengatur arah angin, memindahkan awan, atau membuang uap air sebelum acara dimulai agar awan tidak terlalu berat. Semuanya ada secara ilmiah.
Baca Juga
Namun, pawang hujan tidak menggunakan teknologi. Ia hanya perlu ilmu khusus yaitu tenaga dalam yang diperoleh dari doa atau mantra sakti.