Bisnis.com, JAKARTA – Video Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyerah kepada Rusia tersebar luas di di media sosial ternyata masuk kategori deepfake. Hal ini langsung ditindak lanjuti oleh Meta (Facebook) dengan menghapus video tersebut
Nathaniel Glacier, Kepala Kebijakan Keamanan Meta menjelaskan perusahaan langsung menghapus konten tersebut karena melanggar aturan. Menurutnya, video Zelensky merupakan deepfake atau suatu bentuk kesalahan informasi multimedia yang sering mengedit video yang menggambarkan tokoh masyarakat dengan sesuatu yang tidak pernah mereka katakan.
“Kami dengan cepat meninjau dan menghapus video ini karena melanggar kebijakan kami terhadap media yang dimanipulasi menyesatkan, dan memberi tahu rekan-rekan kami di platform lain,” ujar Nathaniel yang dikutip Twitter pribadi miliknya pada Kamis (17/3/2022)
Dalam video tersebut, Zelensky mengaku menyerah pada Rusia. Peredaran video cukup luas berada di VKontakte, mitra Facebook Rusia, menurut Lab Penelitian Forensik Digital Dewan Atlantik.
Dilansir dari Techcruch pada Kamis (17/3/2022), jaringan TV nasional Ukraina juga melaporkan bahwa Ticker yang merupakan portal berita internasional sudah diretas pada hari Rabu untuk tujuan yang sama.
Ticker menunjukkan pesan dari Zelensky yang menyerukan kepada rakyat Ukraina untuk mengakhiri perlawanan mereka terhadap pasukan invasi Rusia.
Baca Juga
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan cepat melawan disinformasi ini dengan pesannya sendiri di Telegram. Video klarifikasi tersebut direkam dengan gaya video selfie yang sama yang menjadi ciri khas dari komunikasi Zelensky sejak awal invasi Rusia ke Ukraina.
Pusat Komunikasi Strategis Ukraina sudah memperingatkan bahwa Rusia mungkin akan menyebarkan video yang diedit dan akan mempengaruhi persepsi publik tentang invasi ini.
Pusat tersebut merupakan bagian dari Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi pemerintah Ukraina, berfokus pada melawan ancaman eksternal, khususnya serangan informasi dari Federasi Rusia.