Bisnis.com, SOLO - Inggris melalui Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pihaknya menolak mempermudah pemberian visa bagi pengungsi Ukraina.
Pengumuman tersebut diumumkan oleh Boris pada Senin (7/3/2022).
Johnson mengatakan Inggris adalah negara yang murah hati tapi tetap perlu mengawasi siapasiapa saja yang datang di negaranya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada lebih dari 1,5 juta orang yang sudah meninggalkan Ukraina sejak Rusia membombardir negara tetangganya itu.
Menurut PBB, ratusan ribu orang membanjiri Polandia, Romania, Slovakia, dan negara-negara lainnya.
Keputusan tersebut pun membuat Inggris dikritik karena tidak bisa berbuat cukup banyak dan jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangganya di Eropa dalam menangani krisis kemanusiaan.
Johnson kemudian mengatakan, "Kami adalah negara yang sangat, sangat murah hati. Tapi yang kami inginkan adalah pengendalian dan kami ingin bisa melakukan pemeriksaan," katanya.