Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Sri Mulyani Agar Lebih Banyak Lagi Pemimpin Perempuan di Indonesia

Posisi perempuan di kepemimpinan hanya sekitar 20 persen saja, dimana hanya 6 persen dari CEO atau yang berada dalam dewan direksi yang merupakan perempuan.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati/Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati/Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan cara agar lebih banyak perempuan yang menjadi pemimpin di Indonesia. Bukti global menunjukkan keterwakilan dan partisipasi perempuan yang lebih besar di hampir semua bidang kehidupan dapat berdampak signifikan, baik pada kesejahteraan maupun juga pertumbuhan ekonomi.

Dia menambahkan bahwa salah satu studi menunjukkan apabila perempuan diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berkontribusi, maka GDP global juga bisa meningkat lebih dari Rp12 triliun  atau dalam hal ini 25 persen.

Sayangnya, posisi perempuan di  kepemimpinan hanya sekitar 20 persen saja, dimana hanya 6 persen  dari CEO atau yang berada dalam dewan direksi yang merupakan perempuan. Sri Mulyani mengatakan untuk mewujudkan hal tersebut, bisa dimulai saat anak berada dalam kandungan orang tua.

"Orang tuanya harus sudah punya mindset bahwa apapun gendernya dari bayi yang dilahirkan itu tidak boleh berbeda dari sisi treatment. Jadi orang tua itu tidak bias bahwa kalau saya laki-laki itu berarti akan memberikan gengsi kepada keluarga lebih besar daripada perempuan," kata Sri Mulyani dalam acara Women in Leadership secara virtual, Senin (7/3/2022).

Selanjutnya, dia meminta agar tidak ada diskriminasi dalam kesempatan untuk bersekolah. Kendati demikian, Sri Mulyani mengakui bahwa dalam hal ini, kondisi ekonomi setiap keluarga tidaklah sama, bahkan ada yang terbatas. Sehingga, keluarga seringkali memutuskan siapa yang harus sekolah dan biasanya, laki-laki yang didahulukan.

Agar tidak terjadi diskriminasi, Menkeu mengatakan negara harus hadir, misalnya dengan adanya kebijakan wajib sekolah 9 tahun bebas biaya. Dia menilai hal itu bisa mengurangi kemungkinan dari keluarga yang ekonominya terbatas untuk memilih apakah anak perempuan atau laki-laki yang harus pergi ke sekolah.

Kemudian pada level regulasi, misalnya pada regulasi yang menghalangi perempuan untuk bisa melakukan aktivitas ekonomi, perlu dihilangkan agar perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki.

Terakhir, adalah upah yang sama. Pasalnya hingga saat ini, masih banyak perempuan pada posisi yang sama justru mendapatkan upah yang lebih rendah daripada laki-laki.

"Jadi banyak level yang kalau kita sebutkan mau mewujudkan sebuah kesempatan yang sama itu, kita harus telaten untuk membuka semua layer yang bisa dimulai dari janin di perut sampai kepada anak itu menjadi dewasa. Dan masyarakat serta negara bahkan dunia bisa memberikan [kesempatan itu]," katanya.

Sri Mulyani mengatakan, dengan adanya event-event semacam ini, semakin memberikan inspirasi dan juga semangat bahwa masih banyak agenda untuk bisa memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dimana saja mereka berada, untuk bisa berkontribusi baik untuk keluarga maupun untuk negara.

"Laki-laki dan perempuan itu ibarat dua sepatu, kiri dan kanan itu nggak sama. Tapi kalau kirinya adalah sepatu flat shoes dan satunya high heels pasti saya yakin societynya jalannya nggak enak banget," ungkapnya. "Jadi yang disebut equal itu kalau satunya high heels ya satunya high heels. Satunya sneakers ya satunya sneakers. Satunya flat shoes ya satunya flat shoes. Itu societynya akan jalan dengan jauh lebih harmonis dan pasti lebih nyaman" tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper