Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa disrupsi teknologi menjadi peluang meningkatkan kualitas layanan dan inovasi, termasuk terhadap industri media atau pers di Tanah Air bahwa disrupsi teknologi dan pandemi mendorong pers untuk menjaga relevansi dan eksistensi.
“Melalui tugas jurnalistik yang diemban oleh rekan-rekan wartawan-wartawati sekalian, mari jadikan ini sebagai ladang pengabdian kepada masyarakat, sekaligus wujud aktualitas dan pelayanan terbaik kepada Tuhan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).
Dia menjelaskan selama masa pandemi Covid-19, terjadi pembatasan mobilitas dan aktivitas fisik. Hal itu telah mengubah cara hidup masyarakat, berkomunikasi hingga mengakses dan mencari sumber informasi dari media.
“Di sektor konsumsi media, terjadi pergeseran konsumsi media yang dinikmati oleh masyarakat. konsumsi media konvensional mengalami tren yang terus menurun selama satu dekade terakhir, dari 2011 hingga 2021,” jelasnya.
Menurut Johnny, tren tersebut terlihat dari konsumsi media cetak yang turun sebesar 50%, televisi sebesar 24% dan radio sebesar 19%. Di sisi lain media berbasis dekstop mengalami peningkatan konsumsi sebesar 25% dan media berbasis seluler sebesar 460%.
“Di sektor produksi, 75% eksekutif perusahaan global di bidang komunikasi, jurnalisme dan media massa menyampaikan bahwa kebutuhan untuk berinovasi tidak pernah lebih tinggi dari sebelumnya. Lebih lanjut, 86% dari para eksekutif tersebut percaya bahwa untuk bersaing di dunia yang serba digital dibutuhkan strategi bisnis yang memposisikan audiens serta pelanggan sebagai mitra kerja,” paparnya.
Baca Juga
Berdasarkan data tersebut, dia mendorong ekosistem pers perlu terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi disrupsi teknologi dan pandemi Covid-19. "Terus perkuat kolaborasi, tumbuhkan inovasi bersama-sama kita songsong Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” ungkapnya.