Sejarah Terulang
Apa yang dilakukan Rusia sebenarnya bukanlah hal baru, kalau melihat ke belakang. Rusia juga pernah mengakui kemerdekaan Abkhazia dan Ossetia Selatan, dua wilayah Georgia yang memisahkan diri setelah berperang singkat dengan Georgia pada 2008.
Rusia memberi mereka dukungan anggaran yang luas, memperluas kewarganegaraan Rusia ke populasi mereka dan menempatkan ribuan tentara di sana.
Dalam kasus Georgia, Rusia menggunakan pengakuan wilayah yang memisahkan diri untuk membenarkan kehadiran militer terbuka di bekas republik Soviet yang bertetangga itu.
Tujuannya tidak lain adalah dalam upaya untuk menggagalkan upaya Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk merangkul negara tersebut.
Tampaknya pertimbangan yang sama juga akan berlaku bagi Ukraina dengan memperlemah kemampuan negra itu mengendalikan negaranya agar tidak bisa bergabung dengan NATO sesuai keinginan Rusia.
Hanya saja, dari sisi negatifnya, Moskow menghadapi sanksi dan kecaman internasional karena mengabaikan proses Kesepakatan Minsk setelah lama mempertahankan komitmennya.
Di sisi lain, seberapa kuat Rusia akan terus mensubsidi kedua wilayah yang memisahkan diri tersebut, tentu menjadi tanda tannya karena Putin dan Rusia juga harus menghadapi sanksi dari banyak negara.