Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Redam Omicron, Pemerintah Targetkan 70 Persen Vaksin Penuh Selesai Pertengahan Tahun

Pemerintah menargetkan 70 persen vaksinasi Covid-19 dosis penuh selesai pertengahan tahun 2022.
Seorang warga tengah mendapatkan layanan vaksinasi booster di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (24/1/2022)./Antara
Seorang warga tengah mendapatkan layanan vaksinasi booster di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Taman Sawo Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (24/1/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan pemerintah menargetkan 70 persen vaksinasi Covid-19 dosis penuh selesai pertengahan tahun 2022.

Menurutnya, vaksinasi Covid-19 masih menjadi kunci penularan Omicron dan mencegah hospitalisasi. Oleh karena itu, masyarakat khususnya anak-anak dan lansia untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19.

"Per 15 Februari 65,8 persen penduduk vaksinasi lengkap. Kita dalam jalur yang cepat, dalam target who untuk mencapai 70 persen penduduk divaksinasi lengkap pada pertengahan 2022," Kata Siti Nadia dalam konferensi pers daring, Rabu (16/2/2022).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes itu juga mengatakan, bahwa orang yang sudah divaksinasi dan terinfeksi tidak memiliki gejala atau hanya bergejala ringan.

"Vaksinasi harus dikombinasikan dengan kepatuhan prokes. Menunjukkan vaksin yang dipakai bermanfaat mencegah infeksi menjadi berat," katanya.

Dia juga menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia. Beberapa daerah juga sudah mengalami peningkatan kasus, yang didominasi di Jawa-Bali.

Untuk luar wilayah Jawa-Bali juga berpotensi mengalami peningkatan kasus Covid-19.

"Tetap melaksanakan prokes, deteksi dini, dan vaksinasi. Strategi untuk merawat pasien bergejala sedang, berat dan kritis atau komorbid terus kita jalankan tentunya untuk mengurangi beban di rumah sakit dan tenaga kesehatan kita," tekannya.

Hal yang sama juga diingatkan pada wilayah di luar Jawa-Bali, yang saat ini kasusnya masih rendah. Mengingat varian omicron memiliki penyebaran yang cepat.

"Mendorong daerah non-Jawa Bali walaupun kasus masih rendah mengimbau melakukan upaya penguatan prokes, pemerintah daerah melakukan penguatan testing, tracing, dan pengobatan untuk mencegah perluasan Covid-19 varian Omicron," tutur Nadia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper