Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat yang telat mendapat vaksinasi Covid-19 agar melakukan suntik ulang.
Menurutnya, hal itu dikhususkan bagi 2,5 juta masyarakat yang terlambat mendapatkan vaksinasi dosis kedua hingga enam bulan sehingga perlu untuk melakukan vaksin ulang.
"Bagi mereka yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap kemudian tidak vaksinasi kedua itu ada 2,5 juta di seluruh Indonesia. Cepat ulangi lagi vaksinasinya," katanya, dikutip melalui laman YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).
Dia melanjutkan masyarakat yang belum divaksin kedua dalam waktu 3 bulan setelah melakukan suntik pertama, jumlahnya mencapai 10 juta lebih.
Oleh sebab itu, Budi meminta agar segera melengkapi vaksin Covid-19 agar terlindungi dengan sempurna, khususnya dari varian Omicron.
"Tolong segera dilengkapi vaksinasinya. Jangan tunggu-tunggu lagi, jangan pilih-pilih lagi vaksinnya, langsung disuntik," ujarnya.
Budi mengatakan, masyarakat harus mendapatkan proteksi vaksin Covid-19 secara lengkap dua dosis.
Pasalnya, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 banyak yang masuk intensive care unit (ICU) hingga akhirnya wafat ternyata belum mendapat suntikan vaksinasi secara lengkap.
Berdasarkan data Kemenkes RI, saat ini 60 persen pasien Covid-19 yang meninggal dunia disebabkan karena mereka belum mendapat vaksin. Begitu juga dengan 60 persen pasien yang dirawat di ruang ICU.
"Jadi tolong bantu agar segera divaksin. Karena itu tadi, 60 persen yang wafat itu belum divaksin atau vaksinasi belum lengkap. 60 persen yang masuk ke ICU itu belum vaksinasi lengkap," ujarnya.
Dia meminta agar seluruh elemen masyarakat terus mendorong suksesnya program vaksinasi, untuk meminimalisir potensi lonjakan virus Covid-19.
“Tolong didorong [vaksinasi]. Kita sekarang baru tujuh provinsi yang vaksinasinya lengkap dua dosis dan baru empat provinsi yang vaksinasi lansianya 70 persen dua dosis, yaitu Jakarta, Bali, Jogja, dan Kepri," kata Budi.