Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyampaikan kabar baik terkait kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta.
Pandu menyebut bahwa DKI Jakarta telah terindikasi melampaui puncak kasus Covid-19 varian Omicron.
"Kabar baik bagi penduduk Jakarta. Data mengindikasikan sudah melewati puncak lonjakan omikron. Harapannya akan terus turun pd minggu-minggu mendatang," kata Pandu melalui akun Twitter @drpriono1, Senin (14/2/2022).
Lebih lanjut, Pandu juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi dosis ketiga.
"Pertahankan kondisi ini dengan tetap jaga prokes dan melengkapi vaksinasi sampai suntikan ke 3. @aniesbaswedan @dinkesJKT," tulisnya kemudian.
Data Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan puncak kasus harian Covid-19 di Ibu Kota terjadi pada 9 Februari 2022 dengan 14.353 kasus.
Setelahnya, kasus harian terus menurun yakni berturut-turut 11.090 dan 10.707. Namun, pada 12 Februari kembali naik meskipun di bawah titik puncak yakni 12.417 dan kembali menurun keesokan harinya dengan kenaikan 10.172 kasus.
Kasus Covid-19 Jakarta
Berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per Minggu, 13 Februari 2022 turun sejumlah 4.921 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 73.502 (orang yang masih dirawat/isolasi).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022).
Sementara itu, kasus positif per 13 Februari 2022 bertambah 10.172 sehingga totalnya menjadi 1.063.208 kasus. Penambahan kasus positif didapat dari pemeriksaan tes PCR 77.427 spesimen.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 975.674 dengan tingkat kesembuhan 91,8 persen, dan total 14.032 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,3 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,0 persen.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 366.534 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 849.299 per sejuta penduduk," ujarnya.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 22,4 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 12.162.214 orang (120,6 persen), dengan proporsi 71 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29 persen warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 1 hari ini sebanyak 1.175 orang.
Adapun, total dosis 2 kini mencapai 10.108.332 orang (100,2 persen), dengan proporsi 73 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 27 persen warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 2 hari ini sebanyak 3.530 orang.
Vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan. Total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 994.010 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 hari ini 16.215 orang.