Bisnis.com, JAKARTA -- Ada 3 cara ampuh untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih masif, di tengah maraknya varian Omicron di Indonesia.
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa protokol kesehatan (prokes), vaksinasi, dan testing secara ilmiah terbukti menekan penularan Covid-19, khususnya varian Omicron.
Thandra mengatakan, saat berhadapan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang sebagian besar akibat penularan varian Omicron, sebagian besar pasien terpapar bergejala ringan dibandingkan dengan varian lainnya.
“Dunia tengah berhadapan dengan varian baru yang penularannya sangat cepat. Namun, spektrumnya memang sebagian besar bergejala ringan hampir 80 persen, meski sampai 20 persen ada juga yang bergejala sedang, berat bahkan ada yang sampai meninggal dunia,” tulisnya dalam siaran pers, Rabu (9/2/2022).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mewanti-wanti apabila jumlah kasusnya meningkat tinggi, maka tentu yang dirawat di rumah sakit bisa juga tinggi, sehingga masyarakat perlu menyikapinya dengan bijak dengan membatasi kegiatan sosial mereka dan memperketat protokol kesehatan.
“Amerika sudah membandingkan data antara kasus Omicron dan Delta, dan perbandingannya kasus 5 kali lebih banyak dari Delta. Karena jumlahnya lima kali lebih banyak, pasien rumah sakit menjadi 1,8 kali lebih banyak daripada kasus Delta,” tuturnya.
Baca Juga
Saran yang paling penting saat ini adalah pencegahan dan penguatan 3T (Tracing, Testing, Treatment) serta perluasan cakupan vaksinasi. Vaksinasi disebutkan jelas bermanfaat untuk mencegah pasien yang terinfeksi Omicron bergejala berat dan masuk rumah sakit.
Persiapan tempat tidur rumah sakit sudah dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus dan juga memastikan ketersediaan obat dan alat bantu medis lainnya. Perlu diperhatikan jaminan ketersediaan petugas kesehatan dan juga keamanan petugas pekerja di rumah sakit.
“Pelayanan kesehatan harus diketahui oleh masyarakat bukan hanya rumah sakit. Bisa perawatan di rumah, di puskesmas, maupun klinik. Ini harapannya bisa memperkuat jaringan pelayanan kesehatan agar masyarakat tidak terpaku dengan rumah sakit. Jadi sistem rujukan yang teratur harus lebih baik polanya,” katanya
Pakar Ilmu kesehatan FKUI ini juga menghimbau agar masyarakat apabila merasakan gejala, jangan ragu untuk melakukan tes, lalu begitu diketahui hasilnya positif, isolasi mandiri harus dilakukan. Isolasi mandiri dievaluasi setiap hari, akan lebih baik untuk dilakukan petugas kesehatan melalui telemedicine.
“Pengawasan dan dukungan keluarga memang sangat penting. Setelah satu minggu dites ulang untuk memastikan sudah negatif atau belum,” ujarnya
Tjandra mengakui sebagian besar pasien Covid-19 Omicron ini akan baik-baik saja, tetapi agar juga tidak abai untuk memonitor pasien isolasi mandiri ini, dilakukan apabila ada gejala yang lebih parah sehingga dapat cepat ditangani.
Selain itu, hal paling penting untuk dilakukan saat ini adalah mempercepat vaksinasi lanjut usia (lansia) di Indonesia karena cakupannya yang masih perlu diperluas lagi dan merupakan kelompok paling berisiko saat terinfeksi virus ini.
“Ada tiga upaya untuk menekan penyakit Covid-19. Sudah jelas secara ilmiah terbukti pembatasan sosial, testing dan telusur, serta vaksinasi akan efektif menekan penularan. Masyarakat harus memperketat protokol kesehatan karena varian Omicron lebih menular dari varian sebelumnya,” tutur Tjandra.