Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontroversi Ratu Camilla dari Inggris

Penulis biografi resmi Charles, Jonathan Dimbleby, mengatakan kepada program Panorama BBC pada tahun 2005 bahwa rakyat Inggris mungkin suatu hari ingin Camilla menjadi Ratu.
Pangeran Charles di KTT G20 Roma, di Italia, Minggu (31/10/2021) - YouTube G20 Italyrn
Pangeran Charles di KTT G20 Roma, di Italia, Minggu (31/10/2021) - YouTube G20 Italyrn

Apa Peran Camilla kalau Charles Mangkat?

Pada tahun 2010, ketika Charles ditanya apakah Camilla akan menjadi Ratu untuk dirinya dalam sebuah wawancara, dia menjawab agak grogi: "Itu, itu, kita akan lihat, iya kan? Itu bisa saja.”

Penulis biografi resmi Charles, Jonathan Dimbleby, mengatakan kepada program Panorama BBC pada tahun 2005 bahwa rakyat Inggris mungkin suatu hari ingin Camilla menjadi Ratu.

Tetapi, dia juga memperingatkan bahwa pertanyaan tetap ada tentang peran masa depannya, termasuk apa yang akan terjadi jika pangeran mangkat lebih dulu.

“Kami telah melihat perubahan besar dalam opini publik, dari dia, Camilla, yang dianggap sebagai wanita lain, hingga dia terlihat sekarang sebagai pasangan yang sangat menarik yang membuat pangeran Bahagia. Dia tampil di depan umum dengan sikap ramah dalam kerumunan dan berkomunikasi dengan sangat efektif,” ujar Dimbleby seperti dikutip situs web independent.co.uk, Minggu (6/2/2022).

Dalam sejarah Kerajaan Inggris, seorang wanita yang menikah dengan raja secara historis dinobatkan sebagai Permaisuri. Hal itulah yang terjadi pada istri George VI, Ratu Elizabeth atau Ibu Suri.

Demikian juga dengan istri George V, Ratu Mary yang merupakan nenek dari Ratu Elizabeth II yang bernama lengkap Elizabeth Alexandra Mary.

Pengecualiannya adalah Ratu Mary II yang, dengan suaminya Raja William III, berbagi kekuasaan dari tahun 1689 hingga 1694.

Situs web kerajaan biasa menyatakan: "Seorang Permaisuri dimahkotai seperti Raja, dalam upacara yang serupa tetapi lebih sederhana." Akan tetapi, setelah pernikahan Charles dengan Camilla, dalam situs itu ditambahkan dengan klausa "kecuali diputuskan sebaliknya".

Sebagai catatan, suami Ratu Victoria, Albert, diangkat menjadi Pangeran Permaisuri (prince consort) sekitar 17 tahun setelah pernikahannya. Dia bekerja keras dan rajin mengambil hati rakyat setelah sebelumnya mendapat penolakan sebagimana juga dengan Camilla.

Victoria menginginkan dia menjadi Permaisuri Raja ketika mereka menikah, tetapi perdana menteri saat itu Lord Melbourne menolaknya.

Duke of Edinburgh atau Pangeran Philip tidak menyandang gelar Pangeran Permaisuri, setelah menolak tawaran tersebut pada tahun-tahun awal pemerintahan Ratu. Alasannya, pria yang menikah dengan Ratu Inggris tidak pernah dimahkotai pada penobatan sang istri dan tidak akan menjadi maupun mendapat gelar Raja.

Halaman Sebelumnya
Sejumlah Perubahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper