Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rintangan, Drama Politik Olimpiade Beijing Berbiaya Rp551,2 Triliun

Tokyo boleh saja tidak seberuntung Beijing. Akan tetapi, penyelenggaraan Winter Olympic tahun ini penuh dengan rintangan dan drama politik.
Satu keluarga berfoto bersama dengan membawa atribut Olimpiade Musim Dingin 2022 (Winter Olympic) yang disediakan oleh pihak panitia penyelenggara di kawasan Sanlitun, Beijing, China, Januari 2022./Antara
Satu keluarga berfoto bersama dengan membawa atribut Olimpiade Musim Dingin 2022 (Winter Olympic) yang disediakan oleh pihak panitia penyelenggara di kawasan Sanlitun, Beijing, China, Januari 2022./Antara

Rintangan dan Drama Politik

Pada Olimpiade yang digelar selama pandemi, tidak semua orang bisa duduk di tribun stadion atau di pinggir lintasan perlombaan. Semua harus diseleksi secara ketat, terutama menyangkut riwayat kesehatan dan perjalanan seseorang sehingga nantinya patut menyandang sebagai "spectator" pilihan.

Memang, Indonesia tidak mengirimkan kontingen ke ajang olahraga multi-cabang di musim dingin tersebut. Namun, bukan berarti tidak ada unsur Indonesia di sana.

Setidaknya, penulis dan pucuk pimpinan Kedutaan Besar RI di Beijing menjadi sedikit di antara entitas Indonesia yang hadir secara langsung di ajang itu. Tentunya dengan persyaratan dan tahapan seleksi yang sangat ketat yang sudah berhasil dilalui.

Tokyo boleh saja tidak seberuntung Beijing. Akan tetapi, penyelenggaraan Winter Olympic tahun ini penuh dengan rintangan dan drama politik.

Pandemi hanya satu-satunya rintangan yang dihadapi oleh Tokyo dalam menyelenggarakan Olimpiade tahun 2021.

Namun, Beijing terpaksa harus jatuh bangun membangun kepercayaan dunia internasional secara politis. zdelain dihadapkan pada masalah Covid-19 varian Omicron yang juga telah ditemukan di beberapa distrik hingga detik-detik akhir menjelang pembukaan Winter Olympic.

Isu-isu pelanggaraan hak asasi manusia (HAM) terhadap etnis minoritas muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang kembali diangkat oleh dunia Barat sebagai dalih untuk memboikot secara diplomatik ajang yang upacara pembukaannya bakal dipimpin oleh Presiden China Xi Jinping di Beijing pada Jumat (4/2/20222) itu.

Memang, isu itu tidak ada keterkaitannya sama sekali, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Olimpiade. Akan tetapi, Beijing ingin terlihat sempurna di mata internasional di tengah ambisi China menjadi salah satu pemimpin dunia. Apalagi, rivalitasnya dengan Amerika Serikat (AS) kian sengit.

"Kami tidak pernah mengundang diplomat dan politikus untuk hadir."

"Xinjiang urusan dalam negeri kami, tak elok negara lain turut campur."

Narasi-narasi itulah yang terus dibangun oleh Kementerian Luar Negeri China untuk menangkis sinyalemen yang mengarah pada pendiskreditan kualitas penyelenggaraan Beijing Winter Olympic.

Belum lagi isu-isu lainnya, mulai penerapan protokol kesehatan yang superketat, manipulasi hasil tes Covid-19 atlet asing, hingga kerusakan lingkungan sebagai dampak dari pembangunan arena pertandingan ski di kawasan pergunungan Yanqing di pinggiran Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper