Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Siti Nadia Tarmizi menuturkan, kasus Covid-19 varian Omicron di Tanah Air tercatat 1.369. Dari jumlah itu, 71,7 persen sudah mendapat vaksinasi lengkap 2 dosis.
"Per hari ini total kasus Omicron 1.626," kata Nadia kepada Bisnis, Senin (24/1/2022).
Dikatakan, 71,7 persen dari kasus Omicron telah mendapatkan vaksinasi lengkap dua dosis, 3,3 persen mendapat vaksinasi satu dosis, dan 6,1 persen belum vaksinasi, sisanya 18,9 persen mengaku belum tahu status vaksinasi.
Berdasarkan negara kedatangan, pasien Omicron kebanyakan datang dari Arab Saudi sebanyak 147 kasus, Turki 127 kasus, Amerika Serikat 101 kasus, Malaysia 75 kasus, UEA 63 kasus.
Sisanya dari negara di kawasan Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya tidak akan menggunakan pengurutan keseluruhan genom (Whole genome sequencing/WGS) untuk mendeteksi Omicron.
Baca Juga
Kemenkes hanya akan menggunakan PCR-SGTF dalam surveilans.
“Karena kasusnya makin banyak. Dari sisi surveillans, maka tidak akan di genome sequencing lagi. GS akan lebih kita lebih diarahkan pola penyebaran pola penyebaran Omicron. Kita akan melakukan PCR-SGTF (S-gene target failure) yang jauh lebih cepat,” ujar Budi dalam jumpa pers virtual, Senin (24/1/2022).
Saat ini, lanjut Budi, PCR dengan SGTF sudah didistribusikan ke daerah-daerah. Pihaknya mengharapkan disiplin testing 1 per 1.000 penduduk/minggu tetap dijalankan.
“Strategi isolasi di rumah maupun di pusat tetap dijalankan sesuai protokol yang ada. dan bantuan telemedicine sudah dijalankan di Jakarta dan dijalankan dengan baik,” ungkapnya.