Bisnis.com, JAKARTA - Polisi memeriksa Muhammad Ali, sopir truk penyebab kecelakaan maut di Balikpapan dengan korban tewas 4 orang dan belasan orang mengalami luka.
Berdasarkan pernyataannya ke polisi, Muhammad Ali mengaku buru-buru, agar barang angkutannya sampai tepat waktu.
"Sopir sudah mengetahui dan mengaku buru-buru," kata Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo seperti dilansir Tempo, Jumat (21/1/2022).
Pengemudi truk tersebut, kata Yusuf, seharusnya tidak melintas di jalan tersebut. Larangan melintas pada jam tertentu, juga bahkan telah polisi sosialisasikan sejak setahun lalu.
"Tidak diperbolehkan lewat jalan itu dari jam 6 pagi sampai 21.00 wita," ujarnya.
Soal kelayakan kendaraan, Polda Kaltim telah berkoordinasi dan meminta Dinas Perhubungan Kota Balikpapan untuk melakukan pemeriksaan truk tronton tersebut.
"Kejadian baru tadi pagi, teknis kendaraan sudah koordinasi dengan Dishub untuk pemeriksaan teknis," kata Yusuf.
Kepada polisi, Muhammad Ali mengaku merasakan rem truk yang dikemudikannya tidak berfungsi saat jalan turunan menuju lampu merah Muara Rapak.
"Kemudian truk tronton menabrak pengendara lain yang sedang antre di lampu merah," kata dia.
Para korban, kata Yusuf, dirujuk ke empat rumah sakit di Balikpapan. Yakni RS Kanujoso, Beriman, Ibnu Sina, dan Restu Ibu.
"Keluarga korban banyak yang sudah datang ke rumah sakit. Kami juga menugaskan petugas di masing-masing rumah sakit, untuk memberikan informasi kepada keluarga korban," ungkapnya.
Sementara itu, Polisi menyebut korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di lampu merah Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, berjumlah empat orang.
"Mohon izin ralat update terakhir di lapangan yang meninggal dunia empat orang, satu orang masih kritis," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kabid Humas Polda Kalimantan Timur diperoleh data korban hingga pukul 11.54 WIB tercatat empat orang meninggal dunia, satu orang kritis, empat luka berat, dan 17 luka ringan.
Para korban dirawat di tiga rumah sakit (RS) rujukan, yakni RS Khanujoso, RS Beriman, dan RS Ibnu Sina.