Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omicron Mengganas, Wapres Minta Wilayah Jabodetabek Antisipasi!

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai diperlukan antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020).  Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan usai menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). Wapres meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa terkait jenazah pasien positif virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta yang menjadi tempat transit warga negara asing (WNA) dan terdapat WNI yang datang dari luar negeri.

Untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih masif lagi, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai diperlukan antisipasi dari seluruh provinsi di Indonesia, salah satunya Banten, dimana beberapa kabupaten dan kotanya terhubung dengan wilayah Jabodetabek.

“Karena Omicron itu sudah mulai meningkat khususnya di daerah Jabodetabek, dan Banten ini beberapa kabupaten/kotanya tersambung terutama Tangerang Raya, maka saya minta antisipasi,” kata Wapres saat memberikan keterangan persnya usai memimpin Rapat Progress Penyelenggaraan MPP dan Pemberdayaan UMKM di Kantor Gubernur Banten, Jalan Syekh Moh. Nawawi Al Bantani, Banten, Kamis (20/1/2022).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan di masyarakat dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Selain penerapan protokol kesehatan, sambungnya, akselerasi vaksinasi juga terus digeber pemerintah, termasuk vaksinasi dosis lanjutan atau booster dan juga penerapan PeduliLindungi.

Terkait kebijakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) 100 persen di sekolah-sekolah, Wapres mengungkapkan bahwa hal tersebut memiliki fleksibilitas dan akan disesuaikan dengan kondisi terkini yang dihadapi.

“Semua itu kan sesuai dengan tantangan yang kita hadapi. Kalau terjadi [kasus)] meninggi ya tentu akan kita perketat. Kalau sudah turun baru kita longgarkan termasuk PTM,” ujarnya.

Ma'ruf menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum mengubah peraturan PTN 100 persen, tetapi nantinya jika kondisi pandemi memburuk, penyesuaian aturan sangat mungkin terjadi.

"Kalau ada sesuatu maka kemudian kita akan segera sesuaikan,” ujar Wapres.

Wapres juga menyampaikan bahwa ada kemungkinan terjadi perbedaan kebijakan di tiap-tiap daerah dimana disesuaikan dengan kondisi wilayah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper