Bisnis.com, Jakarta- Malaysia tengah berjuang melawan banjir terparah dalam beberapa tahun, sekitar lebih dari 30.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka.
Negara tropis di Asia Tenggara ini sering mengalami musim hujan badai menjelang akhir tahun, hingga menyebabkan banjir bandang dan terpaksa harus melakukan evakuasi massal.
Berdasarkan informasi, hujan deras mulai turun sejak Jumat hingga menyebabkan sungai meluap, menenggelamkan banyak daerah perkotaan bahkan memutus jalan utama, hal itu menyebabkan ribuan pengendara terdampar.
Dikutip dari situs The Guardian, pada Senin (20/21) dikonfirmasi lebih dari 30.000 orang terlantar di delapan kota bagian dan teritori tercatat di situs web resmi pemerintah, dengan lebih dari 14.000 di antaranya berada di negara Malaysia, bagian bagian Pahang.
Tercatat hampir 10.000 orang meninggalkan rumah mereka di Selangor, kota bagian terkaya di negara yang mengelilingi ibukota, Kuala Lumpur – dengan perdana menteri, Ismail Sabri Yaakob, mengungkapkan keterkejutannya atas banjir parah di sana.
“Jumlah hujan yang turun di Selangor kemarin … yang turun dalam satu hari biasanya akan turun dalam satu bulan,” katanya dalam konferensi pers, Minggu (19/21).
Baca Juga
Perdana menteri menjanjikan bantuan cepat untuk para korban banjir dan dana awal 100 juta ringgit (£ 17,9 juta) untuk memperbaiki rumah dan infrastruktur yang rusak.
Sebagai informasi, sebelumnya banjir terburuk di Malaysia dalam beberapa dekade terjadi pada tahun 2014, hingga menyebabkan sekitar 118.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Namun, di akhir tahun ini banjir bandang kembali melanda negeri Jiran. Hingga menyebabkan ribuan orang harus di evakuasi.
Sebuah situs web pemerintah menunjukkan air melebihi tingkat berbahaya di enam negara bagian pada Minggu sore.
Saat air banjir surut dari ibu kota, pemilik bisnis kembali ke toko mereka untuk membersihkan kerusakan yang diakibatkan banjir yang merendam toko mereka.
Lee Joon Kee, salah satu pemilik pusat informasi turis dan toko souvenir, mengatakan dia baru dibuka kembali beberapa hari yang lalu setelah tutup selama hampir dua tahun karena pembatasan virus corona.
Ini sangat menyedihkan tetapi kami tidak punya pilihan. Satu-satunya pilihan yang kami miliki adalah melanjutkan dan membersihkan kekacauan, lalu kami akan melanjutkan usaha baru kami.”
Puluhan rute bus di dalam dan sekitar ibu kota telah dihentikan sementara, sedangkan layanan kereta api ke kota pelabuhan Klang Operasi pada tiga pabrik pengolahan air di Selangor juga ikut terganggu akibat banjir yang melanda, dengan keran diperkirakan akan mengering untuk puluhan ribu orang di beberapa bagian negara bagian serta ibu kota.