Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 22 negara di Uni Eropa melaporkan 732 kasus Virus Corona (Covid-19) varian Omicron. Data tersebut dikutip dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Eropa (ECDC), Senin (13/12/2021).
Adapun, 732 kasus Omicron itu merupakan situasi pada 11 Desember 2021.
Dilansir ecdc.europa.eu, kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan oleh 22 negara, yakni: Austria (17), Belgia (30), Kroasia (3), Ceko (5), Siprus (3), Denmark (195), Estonia (15), Finlandia (20), Prancis (59), Jerman (77), Yunani (3), Islandia (20), Irlandia (6), Italia (13), Latvia (5), Liechtenstein (1), Belanda (62), Norwegia (109), Portugal (49), Rumania (3), Spanyol (14), dan Swedia (23).
Satu negara baru (Siprus) telah melaporkan kasus SARS-CoV-2 Omicron varian of concern (VOC) sejak kemarin dan selain itu, sejumlah kemungkinan kasus dilaporkan di beberapa negara.
Meskipun kasus yang dilaporkan awalnya terkait dengan perjalanan, peningkatan jumlah kasus sekarang dilaporkan diperoleh di dalam UE/EEA, termasuk sebagai bagian dari klaster dan wabah, dengan kasus juga terdeteksi dalam sistem surveilans yang representatif.
Analisis awal dari data yang dilaporkan ke The European Surveillance System (TESSy) menunjukkan bahwa kasus impor atau terkait perjalanan menyumbang 22 (13 persen) kasus, sementara 121 (70 persen) kasus yang dilaporkan ke TESSy telah diperoleh secara lokal, termasuk 78 (45 persen) kasus dijadikan sampel sebagai bagian dari investigasi wabah lokal.
Baca Juga
Negara-negara UE/EEA yang melaporkan kasus tanpa hubungan epidemiologis untuk bepergian ke luar UE/EEA termasuk Belgia, Denmark, Finlandia, Spanyol, Swedia, dan Islandia.
Ini menunjukkan bahwa penularan komunitas yang tidak terdeteksi dapat berlangsung di beberapa negara anggota UE/EEA.
Semua kasus yang ada informasi yang tersedia tentang tingkat keparahan baik tanpa gejala atau ringan. Sejauh ini tidak ada kematian terkait Omicron yang dilaporkan.
Meskipun angka-angka ini harus dinilai dengan hati-hati, karena jumlah kasus yang dikonfirmasi terlalu rendah untuk dipahami jika spektrum klinis penyakit Omicron berbeda dari varian yang terdeteksi sebelumnya.