Bisnis.com, JAKARTA - Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendonasikan enam bulan gajinya sebagai Ketua MPR mulai Desember 2021 untuk membantu para korban erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dia juga mengajak kolega di legislatif untuk terlibat dalam kegiatan sosial serupa.
“Selain peran dari pemerintah pusat dan daerah, dukungan dari masyarakat sipil lainnya juga sangat diperlukan melalui penyaluran berbagai bantuan sosial,” kata Bamsoet melepas para relawan melalui keterangan pers, Selasa malam (7/12/2021).
Sesuai imbauan BNPB, Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan bahwa para relawan terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan posko setempat sesampainya di Kabupaten Lumajang.
Dengan begitu, penyaluran berbagai bantuan baik dari segi sumber daya personil, peralatan, hingga bantuan logistik dapat berjalan secara optimal dan efektif. Ini sekaligus menekankan keamanan dan keselamatan para relawan selama berada di lapangan.
Relawan akan menyalurkan berbagai bantuan sosial dari donasi yang terkumpul. Antara lain berupa sembako, masker, selimut, termometer, karpet, matras, pembalut, pampers, pakaian, jas hujan, senter, makanan bayi, susu, gula, kopi, hingga peralatan mandi.
“Bantuan sosial ini diharapkan dapat melengkapi berbagai bantuan yang telah dikirimkan oleh BNPB, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Palang Merah Indonesia (PMI), dan berbagai pihak lainnya,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengapresiasi langkah cepat BNPB seiring dengan penanganan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru yang sedang berjalan. Secara paralel, BNPB juga akan mempersiapkan penanganan pasca bencana bagi warga yang terdampak.
BNPB akan memberikan dana tunggu kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan sedang hingga berat akibat tertimbun abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru.
“BNPB akan membangun kembali rumah warga yang rusak. Selagi menunggu dibangun, BNPB akan berikan dana tunggu kepada warga yang terdampak untuk menyewa rumah sementara selama 6 bulan. Rencana pembangunan saat ini masih menunggu perizinan untuk penggunaan lahan dari pemerintah daerah. Kita harapkan prosesnya tidak memakan waktu lama,” ujar Bamsoet.