Bisnis.com, JAKARTA - India kini menjadi negara terbaru yang melaporkan kasus Virus Corona varian Omicron setelah regulator di Inggris menyetujui penggunaan terapi monoklonal.
Terapi yang disebut dengan Sotrovimab itu bertujuan untuk mengobati mereka yang berisiko tinggi terkena gejala Covid-19 yang parah.
Kementerian Kesehatan India melaporkan bahwa dua pria, seorang berusia 66 tahun dan 46 tahun, dinyatakan positif mengidap varian tersebut.
Mereka berasal dari negara bagian Karnataka selatan, kata pejabat tinggi kesehatan Luv Agarwal dalam sebuah pengarahan seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (2/12/2021).
“Semua kontak primer dan kontak sekunder dari kedua kasus telah dilacak dan sedang diuji,” kata Agarwal.
Berita dari India itu muncul ketika jumlah kasus Virus Corona harian Korea Selatan naik ke level tertinggi baru dan pihak berwenang menghentikan pengecualian karantina untuk pelancong yang divaksinasi penuh selama dua minggu dalam upaya untuk menangkis varian baru.
Sementara itu, di Amerika Serikat (AS) kekhawatiran akan dampak dari jenis Virus Corona baru telah meningkat setelah melaporkan kasus pertamanya pada orang yang divaksinasi penuh di California.
Kasus tersebut muncul setelah seseorang kembali dari Afrika Selatan pada 22 November dan dinyatakan positif tujuh hari kemudian.
Di Afrika Selatan, tempat para ilmuwan mendeteksi varian Omicron minggu lalu, infeksi baru berlipat ganda dalam sehari yang menandakan lonjakan dramatis di negara itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan data tentang seberapa menular varian Omicron, sementara bank sentral Jepang memperingatkan kesulitan ekonomi karena negara-negara memperketat tindakan pembatasan pergerakan orang.