Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Investasi US$1 di Program Gizi, Untungnya 30 Kali Lipat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan setiap satu dolar investasi pada program gizi akan menghasilkan keuntungan 30 kali lipat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama istri, Wury Ma'ruf Amin memberikan keterangan sebelum mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (17/8/2021). Youtube/BPMI
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama istri, Wury Ma'ruf Amin memberikan keterangan sebelum mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (17/8/2021). Youtube/BPMI

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan investasi di bidang nutrisi merupakan langkah pendanaan menguntungkan.

"Investasi di bidang nutrisi merupakan bentuk investasi yang paling menguntungkan. Setiap satu dolar investasi pada program gizi akan menghasilkan keuntungan 30 kali lipat," katanya dalam acara Scaling-Up Nutrition (SUN) Annual Meeting 2021, Selasa (23/11/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, investasi di bidang gizi merupakan gerakan investasi pintar (smart investment).

Penyebabnya, dia melanjutkan nilai investasi akan makin meningkat saat ditujukan pada intervensi yang berdampak tinggi untuk meningkatkan peluang serta kualitas hidup masyarakat.

"Dengan kata lain, dalam pembangunan, intervensi gizi adalah intervensi yang paling efektif dari segi biaya. Hal inilah yang mendorong terbentuknya Gerakan Percepatan Perbaikan Gizi, atau SUN Movement," ujarnya.

Ma'ruf menyebutkan, Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan Gerakan Percepatan Perbaikan Gizi di tingkat global sejak 2011. Adapun, tema kegiatan SUN Annual Meeting Tahun 2021 ini juga sangat tepat yaitu 'Satu Dekade Melangkah Bersama'. 

"Tema ini menandai 10 tahun kita berkomitmen dan berkolaborasi dalam percepatan perbaikan gizi. Sebagai bentuk dari komitmen tersebut, pemerintah terus melakukan berbagai upaya penguatan, mulai dari penguatan kerangka regulasi, kerangka intervensi, kerangka pendanaan, serta kerangka pemantauan dan evaluasi," tutur Ma’ruf.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper