Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik 12 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI pada Rabu (17/11) di Istana Negara, Jakarta.
Pelantikan 12 Dubes LBBP RI akan dilakukan berbarengan dengan pelantikan Jenderal TNI Andika Perkasa Menjadi Panglima TNI, Letjen TNI Dudung Abdurachman menjadi KSAD dan Mayjen TNI Suharyanto menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Di antara 12 calon Dubes yang akan dilantik Jokowi hari ini, ada beberapa nama seperti politikus PDIP M. Prakosa yang menjadi calon Dubes LBBP RI untuk Italia. Selain Prakosa, ada juga kader PDIP lainnya yang akan dilantik hari ini yaitu Zuhairi Misrawi sebagai calon Dubes RI untuk Tunisia.
Kemudian, ada juga Rudy Alfonso yang merupakan pengacara sekaligus kader Partai Golkar sebagai calon Dubes RI untuk Portugal.
M. Prakosa sendiri diketahui pernah menolak untuk dicalonkan menjadi Dubes RI untuk Italia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, Prakosa akan dilantik menjadi Dubes di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Adapun, sosok Rudy Alfonso diketahui pernah menjadi saksi pada kasus proyek e-KTP untuk tersangka Markus Nari.
Selain itu, Jokowi juga akan melantik Gandi Sulistiyanto sebagai calon Dubes RI untuk Korea Selatan. Gandi dikenal sebagai seorang pebisnis yang cukup lama berkarir di Sinarmas Grup.
Gandi resmi melepas jabatan terakhirnya sebagai Managing Director perusahaan untuk mengabdi kepada negara menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Sebelum berlabuh di Sinarmas, pria kelahiran 13 Februari 61 tahun lalu itu itu membawa ijazah Sarjana Teknik Universitas Diponegoro miliknya ke Astra. Mulai dari nol ditugaskan angkut sparepart otomotif, sampai mengakhiri karir di Astra sebagai Marketing Manager untuk produk BMW.
Ketika menjalankan tugasnya di Astra, Gandi kemudian bertemu Indra Widjaja, anak Eka Tjipta widjaja saat main golf mencari pembeli, dan mendapat tawaran kerja di Sinarmas. Langsung dapat posisi pilar, Gandi kemudian bergabung di Sinarmas pada 1992 sebagai CEO asuransi jiwa EkaLife. Kemudian pada 1992 sampai 1997 dia mendirikan asuransi kerugian, LG Simas.
Pada 1999, Gandi diberi tugas tambahan menjadi komisaris di BII yang kala itu masih di bawah naungan Sinarmas. Tak lama berselang, pada 2000 Gandi kemudian dipindah mengemban tugas di Sinar Mas sebagai managing director dengan tugas utama melakukan restrukturisasi.
Sepanjang kariernya di Sinarmas, Gandi menjadi saksi pertumbuhan perusahaan yang sempat ambrol dihantam utang pada masa krisis 1998. Dia juga menjadi saksi Sinarmas saat ini sampai memiliki lebih dari 400.000 karyawan.
Setelah hampir 30 tahun berkarya, pada Juni lalu Presiden Joko Widodo mengusulkan Gandi sebagai calon tunggal Duta Besar Indonesia non karier untuk Republik Korea yang berkedudukan di Seoul, Korea Selatan. Pencalonan tersebut tertuang dalam Surat Presiden RI bernomor R-25/Pres/06/2021.
Berikut ini daftar 12 calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI yang akan dilantik Jokowi hari ini:
1. Calon Dubes LBBP RI untuk Italia, M. Prakosa
2. Calon Dubes LBBP RI untuk Portugal, Rudy Alfonso
3. Calon Dubes LBBP RI untuk Ukraina, Ghafur Akbar Dharmaputra
4. Calon Dubes LBBP RI untuk Polandia, Anita Luhulima
5. Calon Dubes LBBP RI untuk Kroasia, Suwartini Wirta
6. Calon Dubes LBBP RI untuk India, Ina Krisnamurti
7. Calon Dubes LBBP RI untuk Kanada, Daniel Tumpal Simanjuntak
8. Calon Dubes LBBP RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi
9. Calon Dubes LBBP RI untuk Austria, Damos Agusman
10. Calon Dubes LBBP RI untuk Bangladesh, Heru Subolo
11. Calon Dubes LBBP RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto
12. Calon Dubes LBBP RI untuk Tanzania, Triyogo Jatmiko.