Bisnis.com, SOLO - Sebagai orang muslim wajib hukumnya mempercayai qada dan qadar.
Iman kepada qada dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada mahluknya.
Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali.
Meski ada takdir Allah SWT, bukan berarti kita sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.
Perbedaan pengertian qada dan qadar
Dikutip dari laman Kemendikbud, qada yaitu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya.
Baca Juga
Qadar yaitu perwujudan dari qada atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.
Qadarnya Allah ini juga biasa disebut dengan istilah takdir. Hubungan antara qada dan qadar yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Karena qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi.
Dalil adanya qada dan qadar
Dalil tentang adanya qada dan qadar ini tersurat dalam beberapa ayat Al-Quran antara lain:
Wakana Amrullahi Qodaran Maqduron
Artinya: "…Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." [Al-Ahzab/33:38].
Inna Kula Syaiin Kholaqnahu Bikhodarin
Artinya: "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." [Al-Qamar/54:49].
Jadi qada dan qadar Allah SWT itu adalah benar adanya.
Hal tersebut disebutkan baik dalam Al-Quran maupun hadis. Karena itu, terkait dengan qada dan qadar Allah SWT ini kita harus mengimani bahwa kehendak Allah meliputi segala sesuatu: baik yang terjadi maupun yang tidak terjadi, baik perkara besar maupun kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, baik yang terjadi di langit maupun di bumi.