Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Meledak di Eropa, Indonesia Perlu Waspada!

Presiden Jokowi meminta Indonesia untuk belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang tiba-tiba mengalami kembali lonjakan kasus Covid-19.
Warga mengantre memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19), di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021)./Antara/REUTERS-John Sibley
Warga mengantre memasuki Lapangan Lord's Cricket untuk menerima vaksin virus corona (Covid-19), di tengah mewabahnya penyakit tersebut, di London, Inggris, Jumat (22/1/2021)./Antara/REUTERS-John Sibley

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya dan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah kembali terjadinya lonjakan Covid-19 seperti yang saat ini dialami beberapa negara di Eropa.

Arahan dari Presiden Jokowi itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menyatakan bahwa Indonesia harus belajar dari lonjakan Covid-19 yang dialami negara-negara di Eropa.

"Dalam Ratas yang dipimpin Presiden siang ini, beliau [Presiden Jokowi] menyampaikan bahwa kita harus betul berhati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Luhut dalam keterangan pers secara virtual, Senin (8/11/2021).

Luhut menyatakan pemerintah juga terus berupaya mencegah masuknya varian baru Covid-19 dari luar negeri, khususnya varian Delta AY.4.2 yang telah terdeteksi di beberapa negara.

“Itu [Varian Delta AY.4.2] sudah ada dari Inggris dan masuk ke Malaysi, varian Delta AY.4.2 ini harus diwaspadai. Jadi bukan tidak mungkin, nanti kalau orang datang dari luar [negeri] kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi 7 hari,” ujar Luhut.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menyampaikan penyebab kasus Covid-19 di Benua Biru bisa kembali naik.

“Kebangkitan Covid-19 Eropa Beberapa cabut pembatasan dan lepas masker. Vaksin tersedia, tapi banyak penolakan," kata Zubairi dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Senin (8/11/2021).

Lebih lanjut, Zubairi mengungkapkan 13 dari 45 negara, mengalami peningkatan kasus Covid-19 hingga mencapai dua kali lipat.

"Kematian di atas 1.000 per hari di Rusia. Negara yang kasus dan kematiannya tinggi ada di peringkat bawah vaksinasi,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah beberapa negara di Uni Eropa Timur telah mengumumkan pengetatan bagi kegiatan penduduknya.

Pada pekan ketiga bulan lalu, Negara Baltik yang memiliki populasi hingga 1,9 juta orang ini akan menutup bar dan pertokoan.

Latvia juga akan menerapkan pembatasan dan melanjutkan sekolah jarak jauh. Sementara negara lainnya juga tidak akan berbeda jauh.

Negara tetangga Estonia ini mungkin akan menyusul jika situasi di sana menjadi jauh lebih buruk.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai, cakupan vaksin yang tidak merata dan pelonggaran prokes telah membawa Eropa kembali ke titik kritis pandemi Covid-19.

Jumlah kasus di benua biru itu mendekati rekor dan diperkirakan jika lonjakan terus terjadi maka kasus kematian akan mencapai 500.000 kasus pada Februari tahun depan.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper