Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sindir Puan Maharani soal Capres, Fraksi PDIP Hampiri Anggota PKS

PKS menyindir Puan Maharani soal calon presiden gara-gara tidak merespons interupsi saat sidang paripurna hasil uji kelayakan calon Panglima TNi Andika Perkasa.
Calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberi salam disaksikan Ketua DPR Puan Maharani (kanan), Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus (kedua kanan), Rachmat Gobel (kedua kiri) saat sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11/2021). DPR menyepakati penetapan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberi salam disaksikan Ketua DPR Puan Maharani (kanan), Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus (kedua kanan), Rachmat Gobel (kedua kiri) saat sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11/2021). DPR menyepakati penetapan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menolak interupsi anggota saat menjelang penutupan sidang terkait laporan Komisi I DPR atas hasil uji kelayakan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Senin (8/11/2021). Hal ini berbuntut sindiran soal calon presiden dari PKS.

Saat itu, Puan tengah membacakan ucapan penutupan sidang Paripurna DPR, seorang anggota yang hadir secara langsung di Gedung Nusantara 2, meminta interupsi.

"Interupsi pimpinan, interupsi," kata anggota tersebut.

Namun, Puan seakan tak mendengar perkataan anggota tersebut meski suaranya terdengar hingga tribun samping.

Dia tetap melanjutkan salam penutupan sidang. Anggota itu tetap ngotot mencoba menginterupsi.

Dia menyebut nomor anggotanya, yakni A432. Dari situs DPR, nomor anggota tersebut tercatat bernama Fahmi Alaydroes dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dia pun mengatakan ingin meminta waktu untuk berbicara.

Puan tetap tak merespons dan melanjutkan ucapannya, hingga akhirnya mengetok palu tanda rapat paripurna ditutup.

Anggota DPR Itu pun kemudian menyalak di akhir sidang.

"Gimana mau jadi capres, hak konstitusi kita saja gak dikasih," kata dia.

Ucapan anggota tersebut sempat membuat riuh rendah ruang sidang. Nampak Utut Adiyanto dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan  (PDIP) menghampiri anggota tersebut dan menunjuk-nunjuk dia.

Tak lama keduanya pun pergi dari ruangan sidang. Belum ada kejelasan apa yang akan dikatakan Fahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper