Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taat Prokes, Kunci Anak Terhindar Covid-19 Selama PTM Terbatas

Mematuhi protokol kesehatan (prokes) menjadi kunci agar anak bisa aman dari Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Sejumlah murid mengukur suhu tubuhnya sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Lenteng Agung 07, Jakarta, Senin (27/9/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua di 1.509 sekolah pada Senin (27/9), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di masa PPKM. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.
Sejumlah murid mengukur suhu tubuhnya sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Lenteng Agung 07, Jakarta, Senin (27/9/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua di 1.509 sekolah pada Senin (27/9), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di masa PPKM. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/pras.

Bisnis.com, JAKARTA –Direktur Sekolah Dasar, Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih mengatakan bahwa mematuhi protokol kesehatan (prokes) menjadi kunci agar anak bisa aman dari Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Mari edukasi anak tetap patuh pada protokol kesehatan. Mari kompak antara orang tua, guru mengedukasi di mana bisa buka masker dan di mana harus patuh pada prokes," kata dia dilansir dari Antara, Jumat (5/11/2021).

Sri mencontohkan, pihak sekolah di Banda Aceh sudah lebih dulu menerapkan PTM terbatas sembari melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Mereka bersama orang tua juga mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan anak-anak sehingga segala kekhawatiran termasuk learning loss atau kemunduran akademis akibat pandemi Covid-19 bisa terselesaikan.

Learning loss, menurut Sri menjadi kekhawatiran berbagai pihak akibat ketidakefektifan belajar jarak jauh selama pandemi Covid-19. Dia mengatakan, akan sulit untuk mengejar pendidikan yang tertinggal selama pembelajaran daring.

Dia mengatakan, hasil evaluasi berbagai pihak menunjukkan cukup lamanya anak belajar di rumah menunjukkan ketidakefektifan, menimbulkan learning loss yang semakin meningkat.

"Yang paling membahayakan dari dampak Covid-19 kalau pendidikan tertinggal, karena kalau pendidikan tertinggal susah mengejarnya. Sementara sebelum pandemi pun kualitas pendidikan kita pun mengalami ketertinggalan dari negara-negara Asia lain," kata Sri.

Di sisi lain, pembelajaran tatap muka dinilai penting salah satunya demi memudahkan edukasi pada anak. Sri mengatakan, terkadang guru cenderung mudah dalam mengedukasi anak ketimbang orang tua. Mereka juga mempunyai pengaruh luar biasa dalam mempersiapkan karakter anak.

"Faktor teman-teman juga memberikan pengaruh anak bisa tough, survive dalam menghadapi masalah di sekolah, saling menolong," kata Sri.

#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper