Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf : Pemulihan Ekonomi dari Covid-19 Masih di Jalur yang Tepat

Kendati masih minus secara yoy, indeks penjualan riil yang membaik secara bulanan dinilai Ma'ruf sebagai sinyal positif.
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin tiba di lokasipembukaan masa persidangan I DPR tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin tiba di lokasipembukaan masa persidangan I DPR tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini pemulihan ekonomi dari krisis akibat pandemi Covid-19 sudah berada di jalur yang tepat. Dengan asumsi jumlah penularan kasus tidak akan naik lagi, Ma'ruf optimistis perbaikan perekonomian sudah di depan mata.

"Sejumlah indikator ekonomi terus menunjukkan perbaikan. Aktivitas konsumsi mulai meningkat, yang ditunjukkan oleh indeks penjualan ritel yang mengalami kenaikan," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (22/10/2021).

Bukan hanya dari sisi konsumsi, Ma'ruf menjelaskan bahwa aktivitas produksi juga tampak melanjutkan tren pemulihan. Hal ini, menurutnya, tampak dari pergerakan PMI manufaktur dan penggunaan listrik industri yang meningkat.

Meski demikian, Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat tidak lekas jemawa. Menurutnya, bila lengah dan abai terhadap protokol kesehatan, bukan tidak mungkin jumlah penularan kasus Covid-19 akan meningkat lagi sebagaimana fenomena yang terjadi pada awal Juli lalu.

"Kita masih menghadapi berbagai ketidakpastian ke depan, baik dari sisi COVID-19, perkembangan lingkungan global, termasuk gejolak geopolitik yang dapat berimbas pada perekonomian global maupun nasional."

Seperti kata Ma'ruf, penjualan ritel memang membaik. Namun, angkanya tetaplah belum kembali ke kondisi normal. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil per Agustus yang diumumkan Bank Indonesia berada pada posisi 192,5.

Posisi tersebut memang masih merepresentasikan perbaikan 2,1 persen dari indeks pada Juli. Akan tetapi, secara year on year (yoy) angka tersebut masih menunjukkan tren kontraksi yang juga pada kisaran 2,1 persen.

"Peningkatan tersebut terutama bersumber dari Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Responden menyatakan peningkatan penjualan didorong oleh permintaan masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai daerah," jelas Bank Indonesia dalam siaran persnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper