Bisnis.com, JAKARTA--Rusia menarik perwakilannya pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai balasan atas pengusiran delapan anggota misinya ke aliansi militer itu pekan lalu, kata menteri luar negeri negara itu.
Menlu Sergei Lavrov mengatakan staf di misi NATO di Moskow akan dicabut akreditasinya mulai 1 November sebagaimana dikutip TheGuardian.com, Selasa (19/10/2021).
Dengan demikian organisasi tersebut dapat berinteraksi dengan Rusia melalui kedutaannya di Brussels jika diperlukan, menurut kantor berita Rusia.
NATO menyatakan delapan orang Rusia yang diusir minggu lalu diam-diam bekerja sebagai perwira intelijen. NATO kemudian mengurangi hingga separuh dari jumlah perwakilan Moskow yang dapat bekerja di markas besarnya.
Lavrov juga mengumumkan bahwa kantor penghubung dan informasi militer NATO di Moskow akan ditutup.
Misi Rusia selama ini memang tidak berbasis di markas besar NATO tetapi di sebuah perumahan yang tertutup di selatan ibukota Belgia, Brussels.
Baca Juga
NATO menangguhkan kerja sama dengan Rusia pada 2014 setelah negara itu menganeksasi semenanjung Krimea di Ukraina. Akan, tetapi saluran untuk pertemuan tingkat tinggi dan kerja sama militer-ke-militer tetap dibuka.
Hanya saja Dewan NATO-Rusia, sebuah bentukan forum bersama, hanya bertemu secara sporadis sejak saat itu.