Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres: Cakupan Vaksinasi Jadi Penentu Turunnya Level PPKM

Wapres Ma'ruf Amin menuturkan bahwa pemerintah telah mendatangkan jumlah vaksin yang cukup untuk diberikan kepada 77 persen dari total masyarakat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengisi diskusi ekonomi dan perbankan syariah di era new normal / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan bahwa cakupan vaksinasi kini menjadi syarat penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Wapres menuturkan syarat penurunan level PPKM selain dipengaruhi oleh penerapan protokol kesehatan, data kasus harian Covid-19 dan positivity rate, juga ditentukan oleh terciptanya kekebalan kelompok di masyarakat melalui pemberian vaksinasi.
 
Oleh karena itu, pemerintah mendukung percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.
 
“Karena kita ingin kalau bisa akhir 2021 Desember ini, sudah semua tervaksin, sehingga kita bisa memperoleh immunity (imunitas),” kata Wapres saat memberikan keterangan pers usai meninjau Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) di Jakarta, Selasa (14/9/2021). 

Ma’ruf menjelaskan bahwa pemerintah memiliki target dalam menentukan penurunan kembali level PPKM. Apabila PPKM akan diturunkan dari level 3 ke level 2, maka 50 persen dari jumlah populasi masyarakat di suatu daerah harus sudah tervaksin Covid-19.
 
Adapun, untuk penurunan dari level 2 ke level 1, maka 70 persen dari total populasi harus sudah mendapatkan vaksinasi. Untuk itu, vaksinasi merupakan faktor penting dalam pengendalian PPKM di berbagai wilayah di Indonesia.
 
“Vaksin ini menjadi salah satu penentu untuk turunnya level,” ujarnya.
 
Terkait ketersediaan vaksin, Wapres menuturkan bahwa pemerintah telah mendatangkan jumlah vaksin yang cukup untuk diberikan kepada 77 persen dari total masyarakat.
 
Namun, dia juga melihat proses pemberiannya memerlukan waktu yang tidak sedikit. Sebagai upaya akselerasi pemberian vaksinasi ini, diperlukan kontribusi dari berbagai pihak selain dinas-dinas kesehatan.
 
Sementara itu, Ma’ruf kembali mengimbau agar masyarakat dapat memanfaatkan sentra-sentra vaksinasi yang ada untuk memperoleh vaksinasi Covid-19. Sebab, imunitas masyarakat merupakan prioritas pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.
 
“Kita benar-benar menjaga supaya imunitas masyarakat ini terjaga walaupun memang Covid belum hilang sama sekali. Itu target dari pemerintah,” pungkas Wapres.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah menambahkan beberapa indikator dalam evaluasi penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni dari level 3 ke 2 dan level 2 ke 1.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penambahan tersebut dilakukan sebagai proses transisi untuk hidup bersama dengan Covid-19.

“Cakupan vaksinasi dosis 1 harus mencapai 50 persen dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 40 persen sebagai syarat tambahan untuk bisa turun dari level 3 ke level 2,” kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (13/9/2021).

Sementara itu, syarat tambahan untuk daerah bisa turun dari level 2 ke level 1 harus memenuhi cakupan vaksinasi dosis pertama 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60 persen.

Pemerintah memberikan waktu selama 2 minggu bagi kabupaten/kota yang saat ini berada pada PPKM level 2 untuk dapat mengejar target tersebut.

“Jika tidak bisa dicapai maka akan dinaikkan statusnya ke level 3,” kata Luhut.

Menko menilai, pencapaian target cakupan vaksinasi sangat penting mengingat vaksin sudah terbukti melindungi orang dari sakit parah yang membutuhkan perawatan rumah sakit, khususnya lansia. Walhasil, target vaksinasi yang tinggi adalah salah satu kunci utama dalam fase hidup bersama Covid-19.

Luhut mengungkapkan pemerintah terus melakukan persiapan untuk hidup bersama dengan Covid-19. Dia menuturkan ada 3 kunci utama untuk bisa hidup dengan Covid-19.

Pertama, cakupan vaksinasi tinggi terutama untuk kelompok rentan seperti lansia. Kedua, penerapan 3T termasuk penanganan isoter yang optimal. Ketiga, kepatuhan protokol kesehatan yang tinggi meliputi 3M dan implementasi skrining PeduliLindungi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper