Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan ke PT Etana Biotechnologies Indonesia di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Selasa (7/9/2021).
Kunjungan ini dilakukan bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito guna mendukung pengembangan produksi vaksin dalam negeri
Selain itu, kunjungan juga dilakukan dalam rangka melakukan peninjauan dan berdiskusi terkait rencana PT Etana Biotechnologies Indonesia untuk memproduksi Vaksin Covid-19 mRNA yang juga bekerja sama dengan perusahaan Walvax.
"Kami, pemerintah, mendukung kerja sama strategis ini dan saya yakin BPOM dan Kemenkes juga akan mendukung penuh," kata Luhut lewat keterangan resmi, Selasa (7/9/2021).
Menurutnya, kerja sama di bidang kesehatan menjadi poin penting, khususnya ditengah pandemi Covid-19. Dia berharap kerja sama ini bisa menumbuhkan transfer pengetahuan sehingga pengembangan dan produksi pun bisa dilakukan di dalam negeri.
"Kami juga mendukung Uji Klinis tahap 3 yang akan segera dilaksanakan oleh PT Etana, proses Emergency Used Authorization, serta jaminan pasar untuk vaksin yang memiliki TKDN tinggi," ujarnya.
Luhut berharap, Indonesia akan melakukan lompatan dengan adanya transfer teknologi vaksin mRNA, dan ke depan produk bioteknologi di Indonesia akan makin berkembang dan kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud.
Direktur Utama PT Etana Bioechnologies Indonesia Nathan Tirtana kemudian juga menyatakan komitmennya untuk produksi RnD Vaksin Covid-19 berbasis teknologi next generation mRNA di Indonesia yang bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celcius.
Nathan menyebut tim Pakar dari Walvax juga akan datang ke Indonesia minggu depan untuk memulai transfer teknologi.
"Pada saat ini, proses kerja sama dan produksi vaksin sedang difinalisasi, dan sepenuhnya memenuhi regulasi dan protokol yang berlaku di Indonesia maupun WHO," tutur Nathan.
Lebih jauh, dia juga menjelaskan bahwa produksi vaksin akan dilakukan dengan menggunakan teknologi single use tech for multiple product in one utility (pemanfaatan sebuah teknologi untuk berbagai produk).
Proses pembuatan vaksin akan dimulai dengan plasmid manufacturing, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mRNA.
"mRNA manufacturing akan dilakukan di luar sel, guna mempermudah proses pemurnian, dan setelahnya akan dilanjut ke tahap mRNA encapsulation," terangnya
Nathan menegaskan bahwa seluruh proses penelitian dan pengembangan vaksin ini dilakukan tanpa melakukan tes pada hewan.
Selain produksi vaksin, Nathan menyampaikan bahwa perusahaannya juga sedang mengembangkan produk onkologi dan mulai memproduksi produk epoetin alfa, yaitu obat yang digunakan untuk terapi anemia pasien ginjal kronis pada 2022.