Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan terdapat 4 pilar yang digunakan untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 secara cepat.
“Kita sudah hampir lelah menghadapi pandemi Covid-19 sekitar 1,5 tahun. Ada empat pilar yang bisa digunakan untuk mengatasi pandemi ini secara cepat,” kata Dante dalam acara peresmian Sentra Vaksinasi Kampus UI Salemba, Senin (6/9/2021).
Lebih lanjut, dia memerinci bahwa pilar yang pertama adalah aspek deteksi, di mana testing dan tracing merupakan salah satu tulang punggung untuk melakukan upaya tersebut.
Kedua, upaya terapeutik yang membuat pedoman untuk melakukan protokol kesehatan dan protokol pengobatan di rumah sakit, sehingga angka kematiannya menjadi menurun.
Ketiga, bagaimana melakukan edukasi kepada masyarakat agar masyarakat mengambil bagian di tempatnya masing-masing untuk mengatasi pandemi ini melalui program protokol kesehatan yang telah dibuat pemerintah.
Keempat, adalah program vaksinasi yang menjadi sangat penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebab, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan, mayoritas atau 94 persen kasus kematian yang ada di rumah sakit merupakan pasien yang belum divaksin.
“Jadi kegiatan sentra vaksinasi ini menjadi suatu gerakan penting untuk menjamin bahwa angka kematian akan menurun pada mereka yang terkena Covid-19,” ujarnya.
Dante melanjutkan, dalam program vaksinasi pada September 2021 pemerintah menargetkan 2,3 juta dosis vaksinasi per hari untuk mencapai percepatan kekebalan kelompok (herd immunity) seluruh masyarakat Indonesia dengan sasaran 208 juta orang.
Oleh karena itu, untuk mencapai target 2,3 juta per hari, Dante menuturkan, program vaksinasi ini bukan program eksklusif dari Kemenkes, tetapi juga melibatkan pihak lain seperti alumni, institusi, swasta, industri, organisasi sosial dan TNI/Polri sehingga kegiatan vaksinasi dapat dilakukan percepatan.
Dia menyebutkan, perlunya percepatan karena pandemi dengan angka kematian meningkat. Hal ini berkaca dari kasus Covid-19 terjadi gelombang kedua yakni Juli 2021. Di mana kasus paling tinggi terjadi pada orang yang belum divaksinasi.
Menurutnya, ke depan pencapaian herd immunity tidak lagi tidak lagi mencakup sasaran vaksinasi 70 persen atau 80 persen, tetapi jika sebagian besar masyarakat di Indonesia divaksinasi.
“Karena itu peranan dan gerakan edukasi dari beberapa instansi, gerakan sosial alumni seperti hari ini merupakan salah satu kontribusi yang besar sekali dalam penyelesaian pandemi,” ungkapnya.