Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuasai Afghanistan,Taliban Siap Jalin Hubungan Damai dengan Negara Lain

Talibanmemastikan tidak ingin menyerang negara lain dan siap menjalin kerja sama secara damai.
Abdul Ghani Baradar atau Mullah Baradar Akhund merupakan salah satu pendiri Taliban./wikipedia
Abdul Ghani Baradar atau Mullah Baradar Akhund merupakan salah satu pendiri Taliban./wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA--Taliban mengadakan konferensi pers resmi pertamanya di Kabul sejak menguasai Afghanistan. Mereka memastikan tidak akan menyerang negara lain dan siap menjalin kerja sama secara damai. 

“Kami tidak menginginkan musuh internal maupun eksternal,” kata juru bicara utama gerakan itu, Zabihullah Mujahid seperti dikutip Aljazeera.com, Rabu (18/8). Juru bicara itu juga menegaskan bahwa hak-hak perempuan akan dilindungi dalam kerangka nilai-nilai Islam.

Sebelumnya kelompok bersenjata itu menyatakan akan memberikan "amnesti" di seluruh Afghanistan dan mendesak perempuan untuk bergabung dengan pemerintahnya. Upaya itu dilakukan untuk menenangkan ketegangan di ibu kota yang panik ketika ribuan orang mengerumuni bandara internasional negara0 itu untuk melarikan diri.

Penerbangan evakuasi dari Afghanistan dilanjutkan ketika seorang pejabat keamanan Barat mengatakan  bahwa landasan bandara Kabul yang dikendalikan oleh pasukan dari Amerika Serikat, sekarang bebas dari keramaian.

Pejabat itu mengatakan penerbangan militer yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil dari Afghanistan telah mulai lepas landas.

Setidaknya tujuh orang tewas dalam kekacauan pada Senin di bandara, termasuk beberapa orang yang berdesakan untuk menaiki pesawat menjelang lepas landas.

Taliban menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir dan seorang pemimpin senior mengatakan kelompok itu akan menunggu sampai pasukan asing pergi sebelum menciptakan struktur pemerintahan baru.

Sementara itu, China mengatakan siap untuk menjalin "hubungan persahabatan" dengan Taliban. Rusia dan Iran juga membuat tawaran diplomatik.

Sedangkan Amerika Serikat mengatakan akan mempertahankan kehadiran diplomatik di Afghanistan hingga melampaui batas waktu 31 Agustus untuk melakukan penarikan pasukan dari negara itu.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan kedutaan AS di Afghanistan, yang sekarang berbasis di bandara di Kabul, terus membantu evakuasi warga AS, warga sipil Afghanistan, dan warga negara lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper