Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa yang Terjadi jika Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Telat?

Apa yang dilakukan pemerintah saat ini agar di kalangan masyarakat tercipta perlindungan di level tertentu, meski belum mendapat vaksinasi lengkap dua kali.
Petugas melakukan pengecekan administrasi untuk pelayanan vaksinasi Covid-19 secara lantatur atau drive-thru/Tugu Insurance.
Petugas melakukan pengecekan administrasi untuk pelayanan vaksinasi Covid-19 secara lantatur atau drive-thru/Tugu Insurance.

Vaksinasi Dosis Kedua Telat

Bagaimana jika dosis vaksinasi kedua telat?

Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir, apabila saat ini sedikit terlambat menerima vaksinasi dosis kedua.

Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menerangkan, bahwa masyarakat perlu menyadari saat ini stok vaksin Covid-19 datang bertahap.

"Sekarang stok vaksin Covid-19 tidak banyak dan datang secara bertahap. Kondisi inilah yang membuat pemerintah memprioritaskan vaksinasi dosis pertama terlebih dahulu. Dengan vaksinasi dosis pertama, diharapkan seseorang sudah punya antibodi walau belum optimal," kata dokter yang berpraktik di Omni Hospital Pulomas dan RS Menteng Mitra Afia tersebut.

Dirga mencoba memberi pengertian, bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini agar di kalangan masyarakat tercipta perlindungan di level tertentu, meski belum mendapat vaksinasi lengkap dua kali.

Setelah itu, secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin, barulah dilengkapi dengan vaksin dosis kedua.

"Tentunya ini berpengaruh terhadap proteksi yang ditimbulkan antibodi tubuh, karena seseorang akan terlindungi secara menyeluruh ketika sudah lengkap mendapatkan vaksin," kata Dirga.

Hanya saja, jarak waktu pemberian vaksin dosis kedua memang cukup lama, seperti Sinovac yang memakan waktu 28 hari setelah vaksin dosis pertama diberikan, AstraZeneca 8-12 minggu, dan Sinopharm 21 hari, yang rata-rata pemberian dosis mencapai tiga minggu lebih.

"Prinsipnya memang interval pemberian yang terbaik adalah tepat waktu. Namun, apabila telat seminggu bahkan sampai tiga minggu dari jadwalnya, itu tidak masalah. Bahkan penelitian di negara lain, contohnya AstraZeneca dan Pfizer, ternyata membuktikan ketika interval waktu pemberiannya diperpanjang, efektivitasnya makin baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper