Bisnis.com, JAKARTA – China memberikan sinyal akan kembali melakukan pengetatan di sejumlah sektor bisnisnya. Hal tersebut terlihat dalam road map 5 tahunan yang dirilis oleh Komite Nasional dan Komite Partai Komunis.
Dalam dokumen tersebut, pemerintah berkomitmen untuk terus aktif melakukan monitoring dan pengawasan di sejumlah sektor bisnis untuk kepentingan keamanan nasional, teknologi, dan monopoli.
Penegakan hukum akan diperketat mulai dari segmen industri makanan, obat-obatan, big data, hingga kecerdasan buatan.
“Kebutuhan masyarakat untuk menikmati hidup yang lebih baik telah memacu syarat baru dan lebih ketat oleh pemerintah. Semuanya harus mengacu pada situasi keseluruhan, prospek jangka panjang, dan mempromosikan aturan baru di era yang baru,” demikian tertulis di dokumen tersebut, dikutip dari Bloomberg, Kamis (12/8/2021).
Seperti diketahui, investor terus mencari jalan keluar dari sejumlah pelarangan yang dibuat pemerintah, termasuk pelarangan untuk mendapatkan profit dari bisnis kursus yang ditaksir memiliki nilai US$100 juta.
China juga sudah merilis Undang-undang Anti Monopoli yang mengakibatkan adanya pemeriksaan ke sejumlah perusahaan teknologi besar misalnya Alibaba Group Holding Ltd. dan Didi Global Inc.
“Kita tidak bisa melihat banyak temuan dari penegakan hukum dari dokumen-dokumen tersebut. Semuanya tergantung dari prioritas pemerintah dari waktu ke waktu,” kata Graham Webster, pemimpun DigiChina di Stanford University Cyber Policy Center.