Luar Jawa-Bali
Melihat perkembangan yang ada, Epidemiolog juga menyarankan agar PPKM diberlakukan sepanjang Agustus, setidaknya sampai benar-benar ada penurunan kasus yang siginfikan.
Epidemiolog dari FKM UI Pandu Riono mengatakan, PPKM Level 4 perlu tetap dipertahankan, termasuh di wilayah DKI Jakarta yang sudah mengalami penurunan keterisian rumah sakit dan kasus harian.
“Minimal selama bulan Agustus agar bisa capai target Rt<1. Dimungkinkan pelonggaran restriksi bertahap, wajib 3M dan sertifikat vaksin bila penduduk beraktivitas,” sarannya.
Pandu menjelaskan, bahwa indikator yang menentukan keberhasilan PPKM dalam penanganan pandemi bukan hanya penurunan kasus Covid-19 saja, tetapi juga kinerja lain juga dilihat.
“Situasi DKI Jakarta masih dikategorikan 4. Belum ada perbaikan yang signifikan, jadi jangan diturunkan level PPKM nya. Jangan terlalu cepat dilonggarkan. Itu keputusan yg tepat,” imbuhnya.
Selain itu, melihat kondisi seperti sekarang, banyak orang berkegiatan di luar rumah, Dicky mengatakan, jika PPKM tetap harus diperpanjang, maka ada target yang perlu dipenuhi.
Target itu antara lain: menurunkan positivity rate sampai 5 persen dan menekan angka kematian. Pemerintah agar tidak hanya fokus di Jawa dan Bali, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.
“Sejak awal pandemi saya sampaikan bahwa potensi Indonesia memiliki variasi kurva pandemi di pulau-pulau ini besar. Untuk mencegah lonjakan kasus di luar Jawa seperti sekarang di Jawa Bali, maka harus dimitigasi, jangan menunda seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Terlebih, penegakan testing, tracing, dan treatment (3T), serta kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas (5M) di luar Jawa masih lemah.
“Harus dikejar dan dalam masa PPKM harus lebih kuat, dengan target-target itu. Jangan hanya merasa ini hanya terjadi di Jawa dan Bali. Ini akan terjadi di semua wilayah kalau tidak direspons cepat,” tegasnya.