Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Soroti Tingginya Angka Kematian Akibat Covid-19 di Yogyakarta

Tingkat kematian akibat Covid-19 di DI Yogyakarta naik signifikan sejak kapasitas keterpakaian tempat tidur RS menembus di angka 80 persen.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas, Senin (10/05/2021), di Jakarta - Humas Setkab/Rahmat

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan dirinya mendapat laporan tingginya tingkat kematian pasien positif Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4.

“Saya sudah datang ke DIY dan berbicara dengan teman-teman dokter di DIY, memang banyak yang masuknya sudah dengan saturasi rendah sehingga wafat,” kata Budi dalam Rakor virtual bersama Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis (29/7/2021).

Dengan tingkat saturasi yang rendah itu, Budi mengatakan, masyarakat DIY perlu mendapatkan akses perawatan baik di rumah sakit ataupun di fasilitas isolasi terpusat (Isoter).

Dia mengatakan pihaknya bakal mengirimkan oximeter ke seluruh puskesmas di DIY. Harapannya, oximeter itu dapat mengurangi tingkat risiko pasien yang bakal dirawat di rumah sakit.

“Oximeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang Isoman agar penanganannya tidak terlambat,” kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk segera melakukan konversi tempat tidur pasien untuk perawatan Covid-19.

Luhut beralasan langkah itu diambil lantaran data perawatan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan baru mencapai 2.115 pasien atau 6,1 persen dari total kasus aktif yang mencapai 34.732 orang.

“Padahal secara umum bisa mencapai sampai 20 persen pasien yang butuh dirawat di rumah sakit, sehingga situasi yang terjadi di DIY bisa menjelaskan mengapa angka kematian itu tinggi,” kata Luhut.

Selain itu, Luhut menambahkan, tingkat kematian di provinsi itu juga mengalami peningkatan yang signifikan sejak kapasitas keterpakaian tempat tidur menembus di angka 80 persen.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 DIY dari total kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 2.780 orang hingga 23 Juli lalu. Dari total tersebut, 195 atau 7 persen kasus meninggal tidak diketahui tempatnya.

Kemudian, 695 kasus atau 25 persen kasus meninggal di rumah atau isolasi mandiri, dan 1.890 atau 68 persen meninggal di rumah sakit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper