Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Kematian Covid-19, Luhut Dorong Optimalisasi Isolasi Terpusat untuk Pasien Risiko Tinggi

Selain untuk pasien berisiko tinggi, Luhut mengatakan, isolasi terpusat juga perlu diutamakan bagi mereka yang serumah dengan ibu hamil, orang tua, dan orang dengan komorbid.
Ilustrasi - Perawat mengenakan pakaian APD (alat pelindung diri) baju hazmat (hazardous material) membawa pasien dalam pengawasan Covid-19 (Corona Virus Desease) menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). /ANTARA
Ilustrasi - Perawat mengenakan pakaian APD (alat pelindung diri) baju hazmat (hazardous material) membawa pasien dalam pengawasan Covid-19 (Corona Virus Desease) menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mendorong optimalisasi isolasi terpusat di tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kota maupun di provinsi bagi pasien-pasien berisiko tinggi.

Selain untuk pasien berisiko tinggi, Luhut mengatakan, isolasi terpusat juga perlu diutamakan bagi mereka yang serumah dengan ibu hamil, orang tua, dan orang dengan komorbid.

“Hal ini penting untuk mencegah penularan dan risiko kematian, terutama kepada orang tua dan orang komorbid, karena hasil temuan kami kematian yang meninggal pada akhir-akhir ini banyak mengenai orang-orang komorbid dan yang belum divaksin,” katanya dalam konferensi pers virtual mengenai evaluasi dan penerapan PPKM di Jakarta, Minggu (25/7/2021).

Luhut menuturkan, pemerintah akan akan memasifkan program vaksinasi pada Juli hingga September 2021 mendatang berjalan baik.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu juga terus mengingatkan agar semua aturan yang diberlakukan dalam PPKM dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sesuai instruksi dari Presiden Jokowi, kegiatan testing dan tracing juga akan ditingkatkan secara masif yang akan dimulai di tujuh wilayah aglomerasi di Jawa dan Bali.

Kegiatan tracing (pelacakan) akan dikoordinir oleh TNI bekerja sama dengan Polri, dan puskesmas di masing-masing wilayah. Untuk testing tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan.

“Saya pikir semua tim sudah siap untuk melaksanakan. Kami sudah melakukan berjenjang dan persiapan-persiapan ini saya pikir sudah maksimal. Tinggal besok eksekusinya kita lihat,” katanya.

Selain itu, Luhut menilai ketersediaan oksigen dan obat kini mulai bisa ditangani pemerintah dengan baik. Pemerintah juga telah menyiapkan lebih dari 40.000 tempat tidur untuk mengantisipasi peningkatan testing, tracing dan treatment.

“Jadi kerja sama semua pemda, TNI, Polri juga sejalan sampai ASN. Kami coba untuk sentuh semua lini bahwa ini adalah kerjaan kita bersama-sama. Ini bukan pekerjaan mudah, tapi bersama kita bisa,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper