Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Pastikan Kawal Distribusi Obat Terapi Covid-19

Terkait masalah harga untuk obat terapi Covid-19 yang tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya, Muhadjir mengaku akan membicarakan dan melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy seusai mengikuti pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah memastikan pengawalan distribusi obat terapi Covid-19 dari hulu sampai hilir agar tertangani dengan baik.

“Sejak pagi tadi saya bersama Pak Wagub Jatim mengunjungi beberapa lokasi, mulai dari hulu sampai ke hilir. Tujuannya untuk memastikan distribusi obat, mulai dari pusat industri sampai ke konsumen atau penggunanya, khususnya mereka-mereka yang sedang mengalami musibah Covid-19 di wilayah ini bisa betul-betul ditangani dengan baik,” tutur Muhadjir, Selasa (13/7/2021).

Muhadjir dalam kunjungannya ke PT Interbat, Sidoarjo, dan Instalasi Gudang Farmasi, Kabupaten Gresik, juga menemukan beberapa masalah, seperti kelangkaan obat Actemra yang merupakan obat rekomendasi WHO untuk pasien Covid-19 karena bisa menekan jumlah interleukin 6 (IL-6) yang cukup tinggi pada kasus rheumatoid arthritis.

Obat itu, kata dia, sangat penting karena jika tidak segera diobati, interleukin 6 (IL-6) bisa memicu peradangan di seluruh tubuh khususnya bagi pasien yang sedang menderita Covid-19.

“Karena itu obat impor, jumlahnya sangat terbatas. Kalau tidak ada pilihan lain kecuali digunakan untuk yang betul-betul urgent. Obat Actemra itu memang sangat langka. Tadi saya sudah lihat di gudang Dinkes Provinsi saja cuma ada 4 (empat) paket, jadi betul-betul sangat terbatas dan ini akan menjadi perhatian kami,” katanya.

Terkait masalah harga untuk obat terapi Covid-19 yang tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya, Muhadjir mengaku akan membicarakan dan melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, menyikapi adanya oknum yang ditangkap karena telah melakukan penimbunan obat terapi COVID-19 seperti Azithromycin, Mantan Rektor Muhammadiyah Malang itu dengan tegas menyatakan tidak boleh ada penimbunan obat yang diperlukan untuk memerangi Covid-19.

“Ini tentu sangat mengganggu karena itu sudah ada Surat Edaran Menkes dan larangan dari Polri, pokoknya tidak boleh ada yang melakukan praktik penimbunan,” tuturnya.

 

 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper