Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengaku kaget dengan rencana penjualan Vaksin Gotong Royong melalui Kimia Farma.
Menurut Ketua Fraksi PAN DPR RI itu, pihaknya belum pernah mendengar secara langsung soal rencana penjualan vaksin melalui Kimia Farma. Selama ini, pihaknya hanya mendengar bahwa Vaksin Gotong Royong hanya diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak para pekerja.
Dengan kata lain, jelas dia, Vaksin Gotong Royong tidak dijual ke individu. Vaksin Gotong Royong dibiayai oleh perusahaan sebagai perwujudan dari tanggung jawab sosial.
"Kami baru mendengar hal ini dari media. Makanya, kami juga heran. Di group anggota komisi IX, hal ini sempat diperbincangkan dan dipertanyakan," ujar Saleh dalam keterangan resmi, Minggu (11/7/2021).
Oleh karena itu, Ketua DPP PAN ini menegaskan bahwa pihaknya mendesak agar pemerintah memberikan penjelasan terkait kebijakan ini. Pasalnya, dasar dari pelaksanaan vaksinasi adalah gratis atau setiap orang tidak dipungut biaya untuk divaksin.
"Kalau dijual bebas seperti itu, apa nanti malah tidak akan terjadi komersialisasi? Bukankah vaksinasi itu semestinya gratis? Ini yang saya kira perlu diperjelas," tegasnya.
Baca Juga
Selain itu, legislator dari daerah pemilihan Sumut II itu meminta penjelasan soal pelaksanaan vaksinasi dengan mekanisme individual tersebut.
Menurutnya, siapa yang akan menjadi vaksinatornya dan siapa pihak yang akan memonitor mereka yang telah divaksin menjadi pertanyaan yang harus dijawab pemerintah. Apalagi, setiap orang yang divaksin harus terus dievaluasi kondisinya.
"Harus diakui bahwa KIPI masih selalu ada. Itu perlu diawasi dan dimonitor. Nah, apakah mekanisme pembelian vaksin di Kimia Farma ini juga akan dievaluasi dan diawasi? Bagaimana koordinasinya dengan komnas/komda KIPI?" demikian pertanyaan Saleh.