Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Konfirmasi Data Awal Virus Covid-19 Wuhan Dihapus dari Database

Penyelidik yang mengajukan memiliki hak atas data mereka dan dapat meminta penarikan data tersebut.
Seorang pekerja menggunakan APD lengkap berdiri di pasar Baishazhou saat kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemiCovid-19) di Wuhan, Provinsi Hubei, China (31/1/2021)./Antara-Reuters
Seorang pekerja menggunakan APD lengkap berdiri di pasar Baishazhou saat kunjungan tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemiCovid-19) di Wuhan, Provinsi Hubei, China (31/1/2021)./Antara-Reuters

Bisnis, JAKARTA – Institut Kesehatan Nasional (National Institute of Health/NIH) Amerika Serikat (AS) menyatakan rincian susunan genetik dari beberapa sampel awal virus corona di China telah dihapus dari database Amerika, di mana semula sampel disimpan atas permintaan para peneliti China.

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/6/2021), pernyataan tersebut menambah kekhawatiran atas kerahasiaan seputar wabah Covid-19 dan asal-usulnya. Data sampel awal pertama kali diserahkan ke Sequence Read Archive (SRA) di AS pada 2020.

Menurut pernyataan Institut Kesehatan Nasional AS, data sampel tersebut diminta ditarik oleh peneliti yang sama tiga bulan kemudian pada Juni. Urutan genetik berasal dari kota Wuhan di Cina tempat wabah Covid-19 awalnya terkonsentrasi.

Alasan pada saat penarikan data adalah bahwa informasi urutan sampel telah diperbarui dan sedang diserahkan ke database lain. Peneliti meminta agar data dihapus untuk menghindari control issues.

Penyelidik yang mengajukan memiliki hak atas data mereka dan dapat meminta penarikan data tersebut. NIH tidak bisa berspekulasi tentang motif di luar niat yang dinyatakan penyidik,” kata NIH.

Ahli virologi Amerika Serikat yang mempublikasikan masalah hilangnya data, Jesse Bloom menilai, terhapusnya urutan genetik dari database menimbulkan pertanyaan tentang apa lagi yang bisa terungkap dari wabah Wuhan. Tindakan yang dilakukan peneliti China dengan alasan memperbarui informasi malah tidak memberikan rincian pasti tentang dari mana atau bagaimana virus itu berasal.

Politisi dan ilmuwan dari seluruh dunia semakin frustrasi dengan upaya China untuk membelokkan penyelidikan tentang asal-usul virus corona, terutama kemungkinan bocornya dari laboratorium Wuhan.

Meskipun tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi China awal tahun ini untuk penyelidikan, mereka tidak diizinkan mengakses data mentah dan kesimpulan WHO yang menyatakan bahwa virus kemungkinan berpindah dari hewan, bahkan telah dikritik sebagai prematur.

Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan badan-badan intelijen Amerika untuk menyelidiki masalah ini lagi, sementara China dengan keras membantah bahwa laboratorium Wuhan memiliki kaitan dengan wabah tersebut.

Kita bisa mengatakan banyak hal dengan keyakinan tinggi mengenai asal usul virus. Ini mengingatkan kita mengenai betapa sedikit yang kita ketahui” kata Bloom, yang juga ahli biologi evolusi di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper