Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang menyatakan bahwa sebanyak 17,64 persen dari populasi di negara tersebut sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (22/6/2021), data yang dikeluarkan pemerintah Jepang pada Senin (21/6/2021) menunjukkan bahwa 22.437.512 orang atau 17,64 persen dari total populasi di Jepang telah menerima suntikan vaksin dosis pertamanya. Adapun, jumlah orang yang telah menerima suntikan kedua adalah 9.154.518 orang atau 7,2 persen dari total populasi negara ini, termasuk penduduk warga negara asing.
Populasi tersebut mencakup anak-anak, yang sejauh ini masih belum dicakup oleh program vaksinasi pemerintah.
Data tersebut didasarkan pada angka yang dimasukkan oleh pejabat pemerintah daerah ke dalam sistem pemerintah pusat. Lebih banyak orang lagi mungkin telah mendapatkan vaksinasi di tempat kerja atau tempat lainnya.
Pemerintah Jepang diketahui sedang berupaya menggenjot laju vaksinasi untuk mengejar kekebalan komunal (herd immunity) sesegera mungkin sekaligus bersiap menghadapi penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo. Saat ini, vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan dalam skala penuh di sejumlah perkantoran dan universitas di seluruh Jepang pada Senin (21/06/2021).
Sebelumnya, sebuah maskapai penerbangan besar dan beberapa perusahaan lain telah mulai memvaksin karyawannya pada pekan lalu. Beberapa perusahaan menyediakan vaksin bagi para karyawan dan anggota keluarganya, klien, bahkan warga di sekitar perusahaan itu berada.
Untuk membantu perusahaan-perusahaan kecil dan kelompok industri, Pemerintah Jepang berencana mensubsidi sebagian biaya pengadaan lokasi jika beberapa perusahaan memutuskan untuk melakukan vaksinasi bersama.
Pemerintah Jepang juga menargetkan untuk mempercepat program vaksinasi, termasuk yang dilakukan oleh pemerintah kota dan sepenuhnya menuntaskan vaksin bagi semua orang yang ingin divaksin pada sekitar Oktober hingga November.
Di sisi lain, Pemerintah Jepang sempat menyatakan bahwa mereka yang tidak mendapatkan vaksin tidak boleh dikucilkan dan berencana untuk menyampaikan informasi bahwa tidak boleh ada diskriminasi atau tekanan terhadap orang-orang tersebut.
