Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tulis Buku Darul Misaq, Ma’ruf Amin Tegaskan Pancasila Tak Bertentangan dengan Islam

Pancasila sebagai dasar negara, yang telah disepakati oleh Bapak Bangsa tersebut, tidak bertentangan dengan Islam, karena kelima sila dalam Pancasila itu sesuai dengan ajaran agama Islam.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Bedah Buku Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan, secara daring dari Jakarta, Senin (7/6/2021)./Antara/Asdep KIP Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Bedah Buku Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan, secara daring dari Jakarta, Senin (7/6/2021)./Antara/Asdep KIP Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menilai bahwa jalan pikiran tengah atau biasa disebut wasathiyyah dapat menjawab pemikiran kelompok yang menganggap ideologi dan sistem negara Indonesia tidak sesuai dengan Islam.

Hal tersebut disampaikan pada saat bedah buku Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan yang ditulis Wapres Ma’ruf pada Senin (7/6/2021).

Dia mengatakan mereka yang ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan negara Islam atau negara khilafah, yang secara historis sudah tertolak karena menyalahi kesepakatan (mukhalafatul mitsaq) karena umat Islam dituntut untuk memenuhi kesepakatannya.

“Pancasila sebagai dasar negara, yang telah disepakati oleh Bapak Bangsa tersebut, tidak bertentangan dengan Islam, karena kelima sila dalam Pancasila itu sesuai dengan ajaran agama (Islam),” ungkapnya.

Menurut Ma'ruf Amin, kelompok yang menolak Pancasila adalah seringkali menggunakan cara kekerasan atau teror dalam perjuangan mereka atas nama jihad untuk mewujudkan negara Islam atau negara khilafah.

“Ideologi perjuangan yang intoleran dan disertai kekerasan ini dipengaruhi oleh gerakan-gerakan Islam transnasional.

Ideologi tersebut keras dan tidak terlepas dari pemahaman terhadap teks Al-Qur’an dan hadits secara literal dan kaku, terutama pada ayat terkait jihad.

Dalam buku ini dijelaskan bahwa cara berpikir jalan tengah atau wasathiyyah adalah pemahaman moderat yang tidak tekstual dan tidak pula liberal. Namun, bukan berarti tidak mempermudah (tasâhul).

Wapres menjelaskan, implementasi wasathiyyah atau moderasi beragama dalam bingkai darul mitsaq di negeri ini dibagi menjadi empat hal, yakni toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, dan akomodatif terhadap budaya lokal dan perkembangan zaman.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin mengatakan buku ini menjadi solusi dalam mengatasi problematika ikatan kebangsaan yang tengah menghadapi tantangan besar era disrupsi dan segala derivasinya.

“Konsepsi Darul M

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper