Bisnis.com, PALU - Upaya pengejaran dan penyekatan terhadap kelompok teroris MIT Poso dilakukan semakin ketat.
Selain mengerahkan pasukan dari Satgas Madago Raya, dibentuk pasukan baru yang mencegah kelompok teroris itu turun mencari logistik di sejumlah titik.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan pasukan gabungan dibentuk untuk mengejar Daftar Pencarian Orang (DPO) sisa kelompopk Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Pasukan gabungan ini terdiri dari unsur Kepolisian dan TNI di luar Satgas Madago Raya.
Menurut Didik pasukan ini ditempatkan di sebelas sekat di wilayah Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong. Daerah itu disinyalir menjadi tempat turunnya DPO MIT Poso dari pegunungan untuk mencari logistik.
‘’Ada tambahan pasukan di beberapa sekat di luar operasi Madago Raya, ada sebelas sekat yang dicurigai sebagai tempat mereka turun,’’ jelasnya di Palu, Senin (31/5/2021).
Didik mengungkapkan kurang lebih 80 personel dari Kepolisian dan TNI ini merupakan pasukan di luar tim Satgas Madago Raya.
Pasukan yang dibentuk di luar Satgas Madago Raya ini bertugas menghambat gerakan para DPO MIT Poso untuk mencari kebutuhan logistik.
‘’Ini sudah gabungan antara TNI dan Polri, ada sekitar 80 personel yang dari analisa operasi di tempat tempat yang mungkin diperkirakan sebagai tempat pelarian atau mencari logistik,’’ terang Didik.
Data pihak Kepolisian, masih ada sembilan orang DPO MIT Poso yang berkeliaran di area pegunungan di wilayah Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
Sementara, jumlah personel Satgas Madago Raya gabungan Tni-Polri berjumlah 808 orang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Satuan Tugas Madago Raya membentuk tiga tim dalam melakukan pengejaran terhadap sembilan orang anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa.
Tiga tim itu terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan DPO MIT Poso tersebut.